Blibli mengungkapkan akan menambah 18 gudang baru berlokasi di sekitar Jawa dan Sumatera pada tahun ini sebagai upaya mempercepat durasi pengiriman untuk konsumen. Tidak disebutkan nilai investasi yang disiapkan, namun diungkapkan Blibli akan menyewa mayoritas gudang tersebut.
“Tahun ini kita berencana untuk memiliki 32 gudang di akhir tahun ini, kenaikan yang signifikan dari 14 gudang per akhir tahun lalu,” terang CEO Blibli Kusumo Martanto, Kamis (2/5).
SVP Operations and SVP Product Management Blibli Lisa Widodo mengatakan, penambahan gudang ini mayoritas akan dilakukan dengan menyewa yang sudah ada. Ia enggan menyebut anggaran yang disiapkan perusahaan untuk merealisasikan rencana tersebut.
Fokus penambahan gudang baru masih ditempatkan di sekitar Jawa dan Sumatera. Lokasinya akan melihat dari permintaan konsumen. Stok produk di masing-masing gudang akan berbeda satu sama lainnya, tergantung kategori yang paling banyak diminta. Hanya saja, bisa dipastikan produk kategori FMCG pasti tersedia di semua gudang.
“Di tiap gudang juga sudah kami lengkapi dengan teknologi dan sistemnya sudah paperless. Jadi ketika ada order masuk, durasinya harus di bawah tiga jam sudah keluar dari gudang untuk dikirim ke konsumen,” kata Lisa.
Saat ini perusahaan memiliki 14 gudang yang tersebar di Jadetabek, Medan, Bandung, Surabaya dan Sidoarjo, Denpasar, Semarang, Makassar, dan lainnya. Juga, terdapat 19 hub yang tersebar di kota-kota besar untuk bantu penyimpanan stok.
Sistem logistik internal Blibli, Blibli Express Service (BES), kini telah memiliki lebih dari 550 armada kurir. Perusahaan juga bekerja sama dengan 15 mitra logistik untuk bantu pengiriman ke konsumen.
Inovasi layanan
Selaras dengan rencana ini, Kusumo mengungkapkan perusahaan akan memperluas kehadiran O2O melalui program Blibli InStore dan Click&Collect. Ditargetkan sampai akhir tahun ini, kedua program ini bisa hadir di lebih dari 20 ribu gerai ritel, dari posisi sekarang 3 ribu gerai.
BliBli InStore adalah program POS milik Blibli yang tersedia di gerai ritel offline dapat digunakan untuk konsumen berbelanja. Sementara Click&Collect, konsumen dapat membayar transaksi melalui situs Blibli dan mengambil barang langsung dari toko merchant yang terdaftar.
“Kami sudah tanda tangan dengan para mitra strategis untuk perluas kerja sama gerai offline, tinggal eksekusi saja di tahun ini menunggu momen yang tepat.”
Pembaruan fitur yang baru dirilis Blibli adalah Bli-Box, sebuah toko virtual yang memungkinkan konsumen untuk berbelanja kebutuhan harian dari Blibli Mart dengan scan kode QR. Konsep ini mirip dengan yang di bawa oleh JD.id lewat JDVirtual.
Blibli sudah menyebar papan Bli-Box di tempat umum seperti stasiun KRL dan akan diperluas ke daerah perkantoran untuk menarik lebih banyak pembeli.
“Ini sudah softlaunch sejak bulan lalu, ada 20 Bli-Box yang sudah kita sebar. Kami akan coba bawa Bli-Box ke bandara. Tiap display Bli-Box akan kita kostumisasi sesuai permintaan terbanyak di titik tersebut,” kata SVP of Trade Partnership Blibli Fransisca K. Nugraha.
Dari sisi teknologi, perusahaan terus berupaya memperbarui sistem back end dan keamanan demi meningkatkan kenyamanan konsumen. VP Infrastructure Blibli Ongkowijoyo menjelaskan perusahaan memiliki empat kerangka untuk melindungi sistem e-commerce, mulai dari security operation center, 100% HTTPS, secure software development cycle, hingga bot detection system.
Bot detection system ini berfungsi untuk deteksi kecurangan ketika ada flash sale produk, sehingga semua konsumen punya kesempatan yang setara dengan yang lainnya saat ingin beli barang.
“Kami juga melakukan berbagai perlindungan dari sisi konsumen, ada verifikasi nomor handphone, 3D secure payment, OTP, hingga phising site detection. Blibli bekerja sama dengan 21 bank, gerai ritel, Gopay, Blipay, dan BCA OneKlik, itu semua proteksinya sama,” kata Ongkowijoyo.
Blibli baru merilis teknologi AR untuk bantu konsumen mencocokkan barang, semisal furnitur yang akan dibeli cocok atau tidak untuk di rumah sebelum membelinya. Fitur ini baru tersedia untuk versi iOS. Berikutnya ada chatbot Clara (Chat Live and Recommended Assistant) untuk konsultasi konsumen. Clara dapat diakses melalui situs dan aplikasi Blibli.
Kinerja Blibli
Di saat yang sama, Kusumo juga mengungkapkan pencapaian Blibli sepanjang kuartal pertama 2019, meski tidak spesifik memaparkan angkanya. Pertumbuhan transaksi mencapai 2,5 kali secara year-on-year (yoy) dengan lebih dari dua juta volume pengiriman.
Bila dilihat berdasarkan total volume transaksi, Blibli Mart menguasai hingga 41%, ponsel dan tablet 15%, dan utilities 12%. Ada 54 brand resmi dan lebih dari 100 ribu merchant yang bekerja sama dengan perusahaan. Kenaikan jumlah mitra, turut mempengaruhi jumlah produk yang tumbuh 3 kali.