Layanan marketplace Blibli tengah mencari pendanaan untuk meningkatkan rantai distribusi. Jumlahnya cukup besar, sekitar $75,7 juta atau setara dengan Rp 1 triliun. Hal ini dilakukan sebagai sebuah strategi defensif, mengingat para pemain lain, terutama pesaing langsungnya Lazada, juga terus memperkuat diri di pasar e-commerce Indonesia yang terus bertumbuh pasca akuisisi oleh raksasa Tiongkok Alibaba. Saat ini investor pendukung utama Blibli adalah GDP Venture.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh CEO Blibli Kusumo Martanto. Ia mengatakan bahwa telah ada komitmen dari pemegang saham yang ada untuk menyuntikkan dana. Praktiknya dana tersebut akan digunakan untuk membangun enam gudang distribusi dan 200 fulfillment center di luar Jakarta. Gudang dan pusat distribusi tersebut ditargetkan dapat tersebar di kota-kota penting konsumen seperti Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Banjarmasin dan Balikpapan.
Penguatan logistik dan sistem distribusi menurut Martanto sangat penting bagi Blibli. Karena ini akan menjadi sebuah landasan fundamental sebuah perusahaan online marketplace. Martanto juga mengungkapkan bahwa penguatan ini akan dilaksanakan dalam rentang beberapa tahun. Dimulai dengan tiga gudang baru yang akan dibangun tahun ini.
Di tengah persaingan yang semakin ketat di lanskap e-commerce nasional, Blibli menargetkan tahun ini dapat meraup 10.000 transaksi atau meningkat lima kali lipat dari tahun lalu. Beberapa strategi dengan penyedia jasa logistik dan sistem pembayaran saat ini juga sedang terus ditingkatkan.
Dalam kebutuhan investasi pihak Blibli cukup terbuka dalam kaitannya dengan calon investor. Mereka siap bernegosiasi dengan berbagai investor, baru atau lama, lokal ataupun asing.
–
Disclosure: DailySocial, Blibli, dan GDP Venture berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama