Pertumbuhan e-commerce serta situs yang menyediakan fasilitas belanja lewat internet ternyata memberikan peluang bagi startup asal Bandung yang bernama Blanjaa.com untuk mengembangkan layanan yang menyediakan sebuah tempat bagi mereka yang ingin berbagi pengamalan berbelanja lewat internet.
Seperti yang dijelaskan di situs mereka, Blanjaa.com memfokuskan diri di website komunitas online-shop review, dimana di situs ini nantinya akan berkumpul para pembeli produk dari toko online yang akan memberikan komentar, rekomendasi, testimoni serta berbagai pengalaman mereka yang berhubungan dengan aktivitas belanja online. Situs ini juga diharapkan bisa menjadi katalog toko online terpercaya dan tempat acuan seseorang untuk berbelanja online.
Situs yang masih dalam taraf alpha ini, menurut pendapat saya mencoba mencari celah atas pertumbuhan toko online yang pesat di Indonesia serta berkembanganya rekomendasi sosial dimana para pembeli lebih percaya akan rekomendasi teman atau sesama pembeli dari pada promosi toko yang bersangkutan.
Di Blanjaa, seperti halnya situs yang memberikan layanan review, nantinya pengguna bisa bergabung menjadi anggota dan membuat berbagai komentar dari pengalaman mereka atas toko online tertentu, ada berbagai kategori toko online yang telah disediakan oleh Blanjaa, mulai dari komputer, otomotif, buku, ponsel dan berbagai macam kategori lain.
Saat ini banyak fitur yang belum berfungsi, karena memang masih dalam taraf pengembangan dan pematangan fitur, namun Blanjaa.com telah mempersiapkan berbagai macam fitur yang sedang mereka kembangkan, seperti yang dijelaskan oleh Aldi, salah satu founder Blanjaa, sebagai situs user generated content, ada beberapa strategi yang akan mereka jalankan untuk menarik banyak pengguna.
Blanjaa.com akan mengadopsi metode unlock badge di Foursquare, dengan bekerjasama dengan toko online yang telah memiliki pelanggan setia, Blanjaa berencana akan membuat sistem badge pada pengguna yang disesuaikan dengan jumlah review atau aktivitas mereka, ketika pengguna mencapai poin tertentu maka mereka bisa mendapatkan voucher dari toko-toko online yang bekerjasama dengan Blanjaa.com.
Selain itu mereka juga akan memfasilitasi berbagai karakter pengguna, seperti menyediakan review melalui note di Blanjaa.com, wall status, atau sekedar memberi rating. Proses pendaftaran juga nantinya dipermudah dengan Facebook Connect, Twitter Oauth, serta undangan untuk bergabung bagi calon anggota via email.
Selain disediakan ruang bagi pembeli yang memberi komentar, Blanjaa juga akan menyediakan tempat bagi toko online untuk masuk dalam komunitas mereka, salah satu caranya dengan fitur widget, yang diberikan untuk toko online yang menjadi anggota Blanjaa.com, widget ini akan ditempatkan di situs toko online tersebut, untuk menarik pengunjung datang ke Blanjaa.com.
Untuk urusan monetisasi, seperti yang dijelaskan Aldi pada DailySocial lewat email, Blanjaa juga telah mempersiapkan beberapa strategi yang akan mereka terapkan antara lain, akun premium untuk toko online, dimana toko yang terdaftar mendapatkan fasilitas berupa fitur-fitur yang akan membantu mereka dalam meningkatkan penjualan, customer relation, dan inventory management.
Kemudian Blanjaa juga akan menerapkan sistem paid review, merupakan sistem yang diperuntukkan bagi toko atau produk yang ingin dibahas secara khusus dan diletakkan secara khusus di halaman awal Blanjaa.com. Pembahasan bisa dilakukan oleh editor dari Blanjaa.com atau pengguna. Untuk pengguna yang ikut dalam sistem paid review ini akan dibayar sesuai dengan tarif yang akan ditentukan oleh Blanjaa, dan pengguna juga harus meng-unlock badge untuk bisa ikut di program paid review, yang berarti pengguna merupakan anggota yang ‘rajin’ berkegiatan di Blanjaa.
Dan satu lagi strategi monetisasi yang akan djalankan Blanjaa adalah iklan. Aldi menjelaskan bahwa iklan ini bisa berbentuk banner, maupun text ad. Penempatan yang dilakukan pun pada halaman depan, halaman hasil pencarian (sponsored search result), pada halaman review, iklan berdasarkan minat/interest dari pengguna, serta area lain, dengan tarif yang berbeda-beda.
Sebagai situs yang bersandar pada keaktifan pengguna, masalah kejujuran review, netralisasi serta pembahasan yang jauh dari nada promosi memang bisa menjadi persoalan, meskipun diatasi dengan sistem rating serta filterisasi dari pengguna lain, namun karakter pengguna yang bermacam-macam, apalagi jika berhubungan dengan pengalaman pembelian yang bisa jadi tidak mengenakkan, Blanjaa harus siap dengan berbagai komentar ‘bebas’ yang mungkin muncul di situs mereka.
Selain fitur yang telah disebutkan diatas, masih ada beberapa fitur lagi yang disiapkan oleh Blanjaa dan tidak bisa diceritakan pada DailySocial, agak rahasia, mungkin mereka menyiapkannya untuk rilis resmi, Blanjaa juga sedang berencana untuk mengadakan kerjasama dengan tim developer dari luar tim Blanjaa agar proses pengembangan bisa lebih cepat.
Kita lihat perkembangan yang akan ada di Blanjaa.com, kalau saya tertarik untuk melihat respon konsumen di Indonesia, dan melihat korelasinya, apakah pertumbuhan toko online yang pesat itu sejajar dengan komunitas pembelinya, atau memang toko online merupakan bisnis masa depan, yang baru akan ‘panen’ 2-5 tahun kedepan.
Anda sendiri bagaimana, punya pendapat?