22 December 2016

by Glenn Kaonang

Berkenalan dengan Blackstorm Labs, Mitra Facebook Instant Games Sekaligus Penggiat Tren Post-App Store

Suatu saat nanti, pencarian konten mobile tidak lagi harus mengandalkan Apple App Store dan Google Play Store saja

Bulan lalu, Facebook meluncurkan fitur Instant Games untuk Messenger. Kehadiran fitur ini pada dasarnya menjadikan Facebook Messenger sebagai sebuah app store mini, dimana pengguna dapat mengakses beragam konten langsung dari dalam aplikasi dan tanpa perlu mengunduh apapun.

Saya yakin sebagian dari Anda mungkin ada yang skeptis dengan klaim Facebook ini. Namun saya yakin mereka tidak ada niat untuk menipu Anda. Semua ini bisa direalisasikan berkat perkembangan pesat teknologi HTML5.

Jadi kalaupun ada yang harus diunduh, ukurannya relatif sangat kecil dibandingkan mengunduh dari Google Play atau App Store, sehingga pada akhirnya game dapat dimainkan secara instan. Dalam industri teknologi, tren ini dikenal dengan istilah post-app store.

Pernyataan ini didukung oleh penjelasan dari Blackstorm Labs, developer di balik game berjudul EverWing, yang merupakan salah satu dari 17 judul perdana yang diusung Instant Games. Saya berkesempatan untuk mewawancarai salah satu perwakilan dari Blackstorm, Michael Piech, untuk membicarakan mengenai Instant Games dan upaya mereka dalam memopulerkan tren post-app store ini.

Mengenal Blackstorm Labs

EverWing maupun game lain dalam Facebook Instant Games dapat dibuka dalam sekejap / Blackstorm Labs

Pertama-tama, ada baiknya kita berkenalan dengan Blackstorm Labs terlebih dulu. Mereka ini bukan studio pengembang game maupun publisher konvensional macam Gameloft. Fokus mereka sejak masih berwujud sebagai proyek penelitian di Stanford University beberapa tahun lalu adalah mengembangkan infrastruktur platform baru untuk pengembangan dan distribusi software sebagai alternatif dari Apple App Store dan Google Play Store.

Mereka meracik sejumlah developer tool yang bisa digunakan untuk merancang aplikasi dengan mudah dan mendistribusikannya di luar app store, semisal di peramban mobile atau di dalam aplikasi, seperti kasus Facebook Messenger dan Instant Games ini. Karena menggunakan HTML5 sebagai fondasinya, tool yang disediakan Blackstorm sangat ringan, fleksibel sekaligus universal.

Namun sebelum Anda berargumen bahwa performa HTML5 tidak bisa menyaingi aplikasi native, Blackstorm sudah lebih dulu mencarikan solusinya. Selama beberapa tahun mereka telah mematangkan engine garapannya sendiri guna memastikan performa yang didapat setara aplikasi native, tapi masih bisa dikemas dalam aplikasi seperti Facebook Messenger tadi.

Apakah ini berarti semua game dalam Facebook Instant Games harus dibuat menggunakan tool yang disediakan Blackstorm? Tidak juga, sebenarnya ada banyak developer tool yang tersedia, namun Blackstorm cukup percaya diri kalau yang mereka sediakan adalah yang paling mudah dipelajari dan dapat diakses dari perangkat apapun yang memiliki koneksi internet, sehingga pada akhirnya developerindie yang belum punya nama pun juga dapat menciptakan game untuk platform Instant Games.

EverWing sebagai panggung demonstrasi

EverWing pada dasarnya dijadikan sebagai ajang demonstrasi inovasi yang Blackstorm kerjakan sekaligus tren post-app store / Blackstorm Labs

Dari sini saja sebenarnya tidak mengherankan apabila Facebook menunjuk Blackstorm Labs sebagai salah satu mitra peluncuran Instant Games. Game yang mereka buat, EverWing, bisa dikatakan sebagai panggung demonstrasi atas teknologi yang mereka kembangkan selama ini.

Premis utama yang ditawarkan Instant Games adalah game dapat dibuka dalam sekejap, dan EverWing telah memenuhi standar ini. Selama tahap pengembangan, Blackstorm mengujinya di berbagai macam perangkat dan di beragam kondisi jaringan, sehingga mereka pun yakin kalau performanya tidak akan menurun drastis di kawasan yang koneksi internetnya masih terbilang lemah, seperti Indonesia.

Kata "instan" sendiri sebenarnya bersifat relatif, namun Blackstorm memastikan kalau pengguna yang mengakses Instant Games dalam kondisi yang kurang ideal masih akan mendapatkan pengalaman serupa. Penjelasan teknisnya merujuk pada engine yang Blackstorm ciptakan tadi, tapi juga ada faktor lain seperti teknologi kompresi dan game engine.

Dua faktor terakhir ini, berdasarkan penjelasan Piech kepada saya, menjadi jaminan bahwa proses loading game masih akan tetap berjalan cepat di koneksi 3G. Sederhananya, kedua teknologi ini sanggup menciutkan ukuran game dari yang tadinya 100 MB menjadi hanya sekitar 5 MB. Itulah mengapa game dapat terbuka secara instan ketika berada di jaringan 4G atau Wi-Fi.

EverWing sendiri punya sejumlah aspek yang cukup menarik untuk dibahas. Utamanya adalah mekanik gameplay yang bervariasi, namun diperkenalkan secara bertahap berbarengan dengan narasi dan karakter-karakter baru. Setting fantasi yang dipilih adalah bonus bagi mayoritas gamer, apalagi kalau melibatkan sederet pilihan naga yang bisa dijadikan pendamping karakter utamanya masing-masing.

Masa depan Instant Games post-app store

Sejauh ini memang baru ada 17 judul dalam Facebook Instant Games, tapi upaya Blackstorm akan berdampak langsung pada perluasan ekosistem ini / Facebook

Kehadiran Blackstorm punya dampak langsung pada perluasan ekosistem Facebook Instant Games. Apa yang mereka kerjakan sejatinya dapat menarik minat lebih banyak developer untuk mengembangkan game untuk platform Instant Games.

Lebih lanjut, Blackstorm juga tengah sibuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak kenamaan untuk membangun platformpost-app store baru. Sebagai konsumen, keuntungan yang akan kita dapat dari tren post-app store ini adalah kemudahan untuk mengakses konten secara cepat, tanpa harus dibatasi platform A atau B. Yang paling dekat, kita tinggal menunggu Facebook merilis Instant Games di Indonesia – semoga dalam waktu dekat.

Singkat cerita, Blackstorm percaya kalau ke depannya mekanisme untuk menemukan dan mengakses konten mobile tidak lagi didominasi oleh Apple App Store dan Google Play Store. Sebagai gantinya, pengalaman menggunakan aplikasi akan terjadi secara instan di dalam aplikasi atau situs yang rutin pengguna akses, contohnya ya Facebook Instant Games itu tadi.