Apa kabar BlackBerry? September kemarin, CEO BlackBerry John Chen secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi berniat memproduksi hardware. Sekarang, BlackBerry diberitakan telah menjalin perjanjian lisensi jangka panjang dengan TCL Communication asal Tiongkok, dimana TCL memegang hak atas produksi dan distribusi perangkat BlackBerry secara global.
Namun kata-kata “global” di sini perlu digarisbawahi, mengingat perjanjian ini tidak berlaku di lima negara berikut: Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, India dan Indonesia. Pasalnya, BlackBerry punya perjanjian lisensi khusus di negara-negara tersebut. Di Indonesia misalnya, ada PT BB Merah Putih yang berniat menghidupkan kembali kejayaan BlackBerry.
Bahkan berdasarkan pantauan Kompas, ponsel BlackBerry buatan BB Merah Putih saat ini sedang dalam proses pengujian bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika alias Kominfo. Ini terbukti dari munculnya perangkat dengan nama model BBC100-1 di situs sertifikasi milik Kominfo, dengan keterangan yang menjelaskan bahwa perangkat tersebut diproduksi di Indonesia.
Selain di lima negara tadi, perangkat buatan BlackBerry ke depannya akan diproduksi dan didistribusikan secara eksklusif oleh TCL. Hubungan baik antara BlackBerry dan TCL sebenarnya sudah bisa diendus dari dua smartphone terakhirnya, yakni DTEK50 dan DTEK60, dimana keduanya dirancang dan diproduksi oleh TCL Communication.
Menurut BlackBerry, perjanjian ini diyakini dapat membantu transisi mereka menjadi perusahaan yang murni bergerak di bidang pengembangan software secara lebih cepat. Pernyataan ini sekaligus menjadi jaminan bahwa semua perangkat BlackBerry ke depannya masih akan menggunakan software dan layanan buatan BlackBerry sendiri.
Sumber: The Verge, Marketwired dan Kompas.