BlackBerry memastikan tidak ada pegawai di kantor Indonesia yang terkena dampak pemecatan global. Dikutip dari The Jakarta Post, Senior Product Manager BlackBerry Asia Tenggara, Ardo Fardhola, mengatakan tidak ada rencana mengurangi anggota tim di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, BlackBerry mengumumkan langkah pengurangan 40% jumlah pegawainya di seluruh dunia (sekitar 4500 orang), sebagai dampak kerugian finansial yang mencapai hampir $1 miliar di kuartal kedua tahun fiskal 2014.
Ardo lebih lanjut menyebutkan bahwa BlackBerry saat ini memiliki 45-50 pegawai di kantornya di Bali dan 30 orang di kantor yang berlokasi di Jakarta. 90% dari staf ini adalah orang Indonesia, termasuk Country Manager BlackBerry Indonesia, Maspiono Handoyo. Pegawai di kantor Jakarta bertanggung jawab untuk kegiatan pemasaran dan penjualan, sementara kantor Bali mengurusi BlackBerry (App) World secara global. Dukungan terhadap konsumen dan teknologi telah dialihkan ke kantor regional di Singapura dan Hong Kong.
Ardo mengakui bakal ada restrukturisasi secara global terkait dengan pengurangan pegawai ini. Meskipun demikian, hal ini tidak akan berakibat hilangnya pekerjaan bagi pegawai BlackBerry Indonesia. Kantor BlackBerry di Asia Tenggara baru dibentuk akhir-akhir ini dan secara organisasi sudah ditata secara lebih efisien ketimbang kantor-kantor di Amerika Utara dan Eropa. Secara total, ada lebih dari 200 pegawai BlackBerry yang berkantor di kawasan Asia Tenggara.
Tentu saja keputusan ini tidak mengherankan mengingat Indonesia masih merupakan negara penting bagi BlackBerry dengan menyumbang 15% dari total pengguna BlackBerry yang berjumlah 70-an juta. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nielsen, BlackBerry Messenger dan BlackBerry World masih masuk dalam daftar 10 aplikasi mobile paling populer di Indonesia, di mana masing-masing menduduki posisi ke-2 dan ke-10.
[ilustrasi foto: Shutterstock]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.