Upaya BlackBerry untuk “menyelamatkan diri” lewat ranah enterprise terus bergulir. Setelahkurang mantapnya performa BBM Money, BlackBerry mencoba peruntungannya kembali dengan menjalin kemitraan strategis dengan EnStream LP – sebuah perusahaan mobile payment asal Kanada yang berada di bawah naungan tiga perusahaan teknologi nirkabel yakni Bell, Rogers dan TELUS. Kerja sama ini mengimplementasikan layanan transaksi perbankan yang didukung penuh oleh teknologi mobile BlackBerry.
Sebagaimana yang disampaikan lewat siaran pers, kerja sama antara BlackBerry dengan EnStream LP akan berlangsung selama tiga tahun ke depan. Selama kurun waktu tersebut, EnStream akan memanfaatkan infrastruktur teknologi yang dimiliki BlackBerry untuk mendukung transaksi finansial dari lembaga keuangan seperti Royal Bank of Canada, TD Bank Group, CIBC dan Desjardins. Tak ketinggalan, dukungan transaksi keuangan dengan teknologi Near Field Communication (NFC) juga diwujudkan dalam kerja sama lintas platform ini.
“BlackBerry telah membuktikan melalui beberapa dekade pengalaman di bidang mobilitas enterprise bahwa kami memiliki infrastruktur dan kemampuan keamanan yang ideal untuk melindungi data para pengguna bila kemampuan terbaru seperti pembayaran mobile diperlukan. Bersama dengan EnStream dan mitra-mitra yang lain di seluruh dunia, BlackBerry dapat lebih menjangkau pelanggan dan memberikan solusi yang lengkap bagi bank dengan peluang di area pembayaran mobile,” ujar John Sims, President of Global Enterprise Services BlackBerry dalam siaran pers.
Dari kerja sama ini, BlackBerry terlihat seakan sedang memantapkan posisi menjadi entitas terdepan yang membantu perkembangan transaksi keuangan mobile di negara asalnya Kanada. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Almis Ledas selaku Chief Operating Officer Enstream LP yang dimuat dalam siaran pers bahwa BlackBerry dan EnStream LP telah berhasil melayani transaksi keuangan dari beberapa bank dan operator lokal Kanada dan juga menjadi pusat pengiriman kredensial pembayaran di Kanada. Ia pun berharap platform kerjasamanya ini dapat diadaptasi oleh banyak pelaku bisnis.
Melihat pengumuman tersebut, yang baru saja dirilis BlackBerry hari ini (17/6), perkiraan kami bahwa BlackBerry akan bermain aman di ranah enterprise terbukti jelas. Setelah gagal mencetak prestasi yang memuaskan di pasar konsumen dengan lemahnya performa di beberapa lini bisnis, BlackBerry seakan hanya mampu bertahan dalam ranah enterprise yang belum menjadi fokus utama rata-rata produsen smartphone. Hanya Apple dan Samsung yang telah terlihat serius bergerak ke arah sana saat ini.
Terlepas dari itu, strategi penyelamatan bisnis BlackBerry ini masih patut diacungi jempol. Di saat pasar konsumernya terus digerus oleh kompetitornya, BlackBerry masih mampu bertahan dengan pasar enterprise yang saat ini masih mengandalkan produk-produk BlackBerry dalam dukungan infrastruktur teknologi dan komunikasi.
[foto Dok. DailySocial]
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro.