Didorong oleh semakin sadarnya orang terhadap pentingnya kesehatan, permitaan akan produk fitness tracker melonjak sejak beberapa tahun ke belakang. Masing-masing produsen, besar ataupun kecil, mencoba menyajikan fitur dan gimmick unik demi menarik perhatian calon konsumen. Dan pendeketan startup Jerman ini merupakan salah satu yang paling menarik.
Jika bosan dengan penampilan tracker yang ‘begitu-begitu saja’ meski dibanderol di harga cukup tinggi, kreasi tim pimpinan Michael Johnson, James Lee dan David Zarifian ini patut dilirik. Mereka memperkenalkan BioRing, yaitu perangkat wellness berwujud cincin untuk memantau kadar nutrisi di tubuh, kualitas tidur, tingkat stres, serta aspek-aspek krusial lain yang memengaruhi kesehatan.
Tak seperti Jawbone atau Fitbit yang hanya mengukur jumlah pembakaran kalori tanpa menghitung asupan nutrisi, BioRing menakar keduanya, sehingga lebih mudah bagi kita untuk melakukan program diet atau hanya sekedar ingin hidup bugar. BioRing memberikan info terperinci mengenai makanan, protein (penting bagi para bodybuilder), memandu Anda mengurangi stres, membantu meningkatkan mutu tidur, memonitor cairan di badan, serta membuat Anda lebih produktif.
Di tubuhnya yang sederhana, cincin pintar BioRing menyimpan tiga sensor utama: accelerometer tiga-poros, bio–impedance, dan sensor detak jantung optical. Dibekali algoritma khusus, device mampu mengukur berbagai aspek di badan, termasuk intensitas aktivitas, serta jarak tempuh dan langkah.
Ini sedikit contoh bagaimana cara BioRing bekerja: sensor bio–impedance sanggup menaksir lemak, protein dan karbohidrat. Karbohidrat sendiri akan diolah jadi glukosa dan selanjutnya didistribusi ke sel dengan bantuan hormon insulin. Saat glukosa masuk ke sel, persentase air di sana jadi berkurang.
Aplikasi companion mobile merupakan aspek krusial bagi BioRing. Ia didesain agar interface-nya mudah dimengerti, menyajikan segala informasi penting serta berperan sebagai pelatih pribadi untuk mendorong Anda mengubah kebiasaan buruk dan hidup lebih sehat.
Tubuh BioRing tersusun atas material keramik zirconium dan device tidak menyimpan logam di dalam. Bahan ini tahan baret dan nyaman saat dikenakan di kulit. Selain itu, ia anti-air hingga kedalaman 10 meter, tersambung ke handset via Bluetooth (plus fitur enkripsi data), dan ditenagai baterai Li-Ion build-in 35mAh – diklaim mampu bertahan sampai seminggu. Baterai tersebut dapat diisi ulang lewat docking wireless charger.
BioRing sudah bisa dipesan di Indie Gogo. Versi standar berwarna hitam matte dibanderol seharga US$ 270, atau silakan keluarkan uang sebesar US$ 470 untuk varian emas 18-karatnya.