Jika kita lihat beberapa tahun ke belakang banyak pemerintahan sudah mulai menjajaki konsep smart city. Ada yang mendekat ke korporasi untuk menjalin kerja sama ada pula yang menggandeng para pengembang lokal untuk memberikan solusi berbasis teknologi untuk memecahkan solusi pemerintahan. Dari semua teknologi yang mungkin bisa menjadi salah satu tulang punggung smart city big data adalah salah satunya. Dengan big data koleksi data masyarakat yang masif dapat membuahkan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan warganya.
Meski teknologi bukan satu-satunya hal penunjang untuk membangun sebuah konsep kota cerdas namun teknologi merupakan pondasi utama. Tanpa mengesampingan teknologi seperti internet of things, cloud dan lainnya big data adalah salah satu teknologi utama yang bisa melengkapi perubahan sebuah (pemerintahan) kota menjadi lebih smart.
Salah satu contoh teknologi big data yang bisa diimplementasikan adalah adanya RFID tag di setiap kendaraan yang bisa dipantau oleh sebuah sistem cerdas yang kemudian dapat disimpulkan pola lalu lintas. Big data berperan penting dalam pengolahan data yang dihasilkan. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang berwenang untuk mengurai kemacetan dan membuat rute yang lebih efisien dengan mengurangi kepadatan kendaraan di jalanan.
Big data memiliki potensi untuk memberikan data yang akurat dan struktur. Analisis mendalam mengenai data-data transportasi juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lainnya. Misalkan pola jadwal, letak area parkir yang kosong, dan kepadatan di suatu bus. Bayangkan jika informasi itu diberikan dengan mudah, murah dan jelas. Sebuah informasi yang tentu bisa bermanfaat untuk penduduk kota.
Begitu juga dengan sektor energi dan komoditas, air dan listrik misalnya. Pola penggunaan, distribusi dan pasokan bisa diprediksikan dengan lebih akurat dengan big data. Data histori penggunaan bulanan bisa menjadi salah satu sumber data untuk dianalisis. Informasi yang dihasilkan tentu akan bisa membantu untuk menentukan distribusi energi-energi tersebut dengan lebih bijak, sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pengguna.
Informasi ini juga bisa bermanfaat untuk distribusi energi di tempat-tempat publik, seperti jalan, taman, dan lain sebagainya. Berkas informasi real-time dari pejalan kaki misalnya, bisa menjadi salah satu rujukan untuk setiap sumber daya listrik yang akan dialirkan di lampu-lampu jalan atau taman. Secara perlahan hal tersebut bisa menjadi penghematan yang efektif.
Yang disebutkan di atas adalah bagian kecil dari potensi big data yang bisa menjadi pelengkap konsep smart city. Namun kembali ke konsep awal, smart city tak soal teknologi, tapi juga perilaku dan kesadaran penduduk setempat. Selain menjadi pengguna teknologi yang baik, kepedulian untuk menjaga perangkat-perangkat teknologi di tempat umum harus dimiliki semua masyarakat.
–
Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.