Detik sebagai salah satu media online terbesar di Indonesia meluncurkan wadah media warga PasangMata. Media warga cukup populer di telinga masyarakat sejak hadirnya Kompasiana yang diusung oleh grup Kompas Gramedia. Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, wadah citizen journalism (jurnalisme warga) kerap menjadi tempat favorit bagi masyarakat dalam menyampaikan gagasan, warta peristiwa, dan pendapat-pendapat pribadi.
Pendekatan yang dilakukan oleh PasangMata berbeda dengan Kompasiana. Kompasiana berbasis tulisan dan memiliki format serupa blog, sementara PasangMata fokus ke bukti-bukti berbentuk foto dan video yang disertai caption secukupnya. Dengan format tampilan mirip Pinterest, warga memiliki kesempatan untuk mengunggah berbagai hal menarik yang terjadi di sekitarnya.
Kekuatan PasangMata adalah informasi real time yang disampaikan oleh warga dan ditampilkan di situs dengan format yang menarik. Untuk mendorong lebih banyak materi diunggah ke PasangMata, kontributor akan memperoleh poin yang dihitung melalui sistem DetikConnect. Poin yang diperoleh bisa dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk nanti ditukar dengan sejumlah hadiah.
Bertekad menjaring lebih banyak konsumen di format mobile, PasangMata juga hadir dalam bentuk aplikasi yang saat ini tersedia untuk pengguna Android — platform yang sekarang mendominasi ranah smartphone di Indonesia. Fungsi yang ditawarkan serupa dengan versi desktop, tapi penyajian tampilannya lebih atraktif. Di aplikasi PasangMata terdapat shortcut yang mempermudah akses pengguna dalam mewartakan peristiwa di sekitar secara real time.
Meskipun cukup terlambat menyasar segmen ini jika dibandingkan dengan media besar lain, Detik menggunakan pendekatan unik untuk mendorong warga memberikan informasinya. Jika Detik menggunakan resep yang tepat menggali potensi PasangMata, layanan ini bisa menjadi acuan penting sebagai penyedia informasi berbagai hal, selain Twitter. Jurnalis Detik juga bisa menggunakan referensi informasi PasangMata untuk mencari sumber berita.