Beberapa waktu lalu DailySocial mencoba layanan asisten virtual yang berbasis chatbot Telegram, Bang Joni. Tim Bang Joni, yang diwakili Marketing Communication Bang Joni Asti Widiandita, menjelaskan bahwa mereka tidak mau disebut sebagai layanan asisten virtual. Bang Joni memposisikan diri sebagai teman virtual yang siap melayani keinginan “teman-teman” mereka semudah chat biasa.
Salah satu yang membedakan BangJoni dengan layanan asisten virtual yang saat ini sudah mulai banyak beroperasi adalah platform. Bang Joni bekerja di atas platform Telegram. Artinya mereka tidak membutuhkan pengguna untuk mendaftarkan ke sistem mereka. Cukup tergabung dalam Telegram dan berteman dengan @bangjonibot maka sistem Bang Joni siap melayani pengguna.
Hal lain yang membedakan adalah perintah atau permintaan hanya terbatas beberapa pilihan yang disediakan Bang Joni. Tidak seperti layanan asisten virtual yang selama ini ada yang tidak membatasi permintaan dari pengguna. Termasuk juga melayani permintaan atau pertanyaan “iseng” dari para penggunanya.
Bang Joni bekerja mengandalkan API dari Telegram yang dibuka untuk umum. Perintah berupa chat di Telegram nantinya akan diteruskan ke sistem Bang Joni yang juga terhubung dengan API dari mechant-merchant yang sudah bekerja sama dengan mereka.
“Yang paling membedakan, sistem Bang Joni itu sendiri, yang sudah terhubung API dengan merchant-merchant, semuanya otomatis, jadi chat teman-teman Bang Joni bukan dijawab satu per satu oleh customer service, tapi oleh system Bang Joni itu sendiri,” demikian jelas Asti.
BangJoni yang digagas oleh Diatce G Harahap dan Arra Primanta masih berjalan menggunakan modal pribadi atau self-funded. Meski masih terbilang baru, pihak BangJoni cukup optimis diterima oleh masyarakat. Tren masyarakat, terutama anak muda, saat ini gemar melakukan aktivitas chatting dan Bang Joni yang menggunakan konsep conversational commerce mencoba mengambil kue dari tren ini. Tak hanya Telegram, Bang Joni ke depan juga akan hadir di aplikasi LINE.
“Saat ini fokus Bang Joni adalah mencari teman sebanyak-banyaknya dan bekerjasama dengan merchant-merchant yang relevan untuk teman-temannya Bang Joni , memperkuat fitur-fitur yang sudah ada, dan memperbanyak fitur fitur lainnya,” terang Asti.
Mengenal BangJoni dan Teknologi di baliknya
Nama BangJoni dipilih memang karena cukup unik. Dari pemaparan Asti saat nama tersebut, Joni, diambil dari nama yang cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia dan tidak mengacu pada daerah tertentu. Selain itu nama Joni juga merujuk pada nama perusahaan yang menaunginya, PT Kita Jualan Online Indonesia. Penambahan sapaan “Bang” juga disebutkan sebagai salah satu untuk mengakrabkan pengguna dengan teman virtual mereka, BangJoni.
Di awal peluncurannya ini BangJoni mengandalkan tiga buah model monetisasi, di antaranya adalah call center charge, sales commission based dan targeted ads.
Menyoal Teknologi yang digunakan, BangJoni disebutkan menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing). Menurut Asti teknologi tersebut digunakan untuk mempelajari kebiasaan penggunanya dalam memberi perintah dan menghasilkan produk dari kata-kata. Kemudian bersama tim IT dan copy writer akan disusun perintah dalam percakapan sehari-sehari.
Update : Informasi mengenai asal mula nama BangJoni dan teknologi yang digunakan