Faktor praktis dan keamanan pada akhirnya berhasil membuat sensor sidik jari menjadi fitur standar pada smartphone. Sekarang kita sudah sangat terbiasa membuka ponsel menggunakan sidik jari, dan metode yang sama juga dimanfaatkan untuk sistem pembayaran elektronik seperti Apple Pay dan Android Pay.
Namun sebuah perusahaan bernama Tapdo Technologies berpikir sensor sidik jari mempunyai manfaat lebih dari sekadar dua aktivitas itu. Di mata mereka, teknologi biometrik ini juga dapat dipakai untuk mengaktifkan berbagai macam fungsi pada layanan, aplikasi maupun perangkat smart home.
Buah pemikiran mereka adalah sebuah perangkat wearable mirip smartwatch yang bagian wajahnya dihuni oleh sensor sidik jari. Uniknya, sensor ini dapat membedakan bagian ujung jari dengan bagian tengah dan pangkal, sehingga pada dasarnya satu jari saja bisa menjadi ‘kunci’ aktivasi tiga fungsi yang berbeda.
Satu ‘tombol’ untuk bermacam-macam, kira-kira seperti itu premis yang ditawarkan Tapdo. Menggunakan aplikasi pendampingnya, pengguna dapat menetapkan fungsi-fungsi tertentu pada bagian jari tertentu. Contohnya, ujung telunjuk untuk memutar atau menghentikan musik, sedangkan bagian tengah dan pangkalnya untuk membesarkan atau mengecilkan volume.
Setiap kali suatu fungsi berhasil diaktifkan, perangkat akan bergetar sebagai indikatornya. Menurut pengembangnya, sejauh ini sudah ada 28 fungsi berbeda yang bisa diaktifkan via Tapdo. Kekurangannya? Anda harus mengingat-ingat bagian jari mana untuk fungsi apa.
Tapdo rencananya akan dipasarkan melalui platform crowdfunding Kickstarter mulai bulan ini juga. Harga termurah yang bisa didapat oleh para backer adalah $99.