Automasi merupakan kata yang paling tepat untuk menggambarkan prinsip kerja perangkat smart home secara umum. Anggap Anda punya sebuah coffee maker pintar; menggunakan aplikasi pendampingnya di ponsel, Anda bisa menetapkan timer supaya mesin menyeduh kopi secara otomatis setiap pukul 6.30 pagi.
Namun apakah kopi hasil seduhannya pasti lebih enak daripada coffee maker biasa yang harus dioperasikan secara manual? Belum tentu. Kecuali automasi dan kepraktisan begitu penting buat Anda, mengganti coffee maker lama yang masih dapat berfungsi dengan baik dengan smart coffee maker mungkin hanya terkesan buang-buang uang.
Alternatif yang lebih menarik adalah membuat coffee maker lama itu jadi sedikit lebih pintar. Kira-kira demikian premis yang ditawarkan konsep perangkat bernama Smartians berikut ini. Dikembangkan oleh Frolic Studio, Smartians terdiri dari dua komponen: hub dan unit pendamping (add-on) untuk berbagai perangkat yang ingin ‘dicerdaskan’.
Seperti biasa, hub-nya yang terhubung ke jaringan Wi-Fi berfungsi mengirim instruksi ke unit add-on. Add-on ini bermacam-macam wujudnya: ada yang berfungsi untuk menekan tombol, saklar, tuas, maupun memutar kenop, semuanya tinggal disesuaikan dengan metode pengoperasian tiap-tiap perangkat.
Menggunakan layanan seperti IFTTT, add-on tersebut bisa diinstrusikan untuk menekan tombol atau memutar kenop lewat aplikasi di smartphone. Fitur timer juga bisa dimanfaatkan, sehingga dalam skenario smart coffee maker tadi, coffee maker biasa pun bisa beroperasi secara otomatis dengan bantuan Smartians.
Untuk sekarang, Smartians baru sebatas proof-of-concept, akan tetapi pengembangnya berniat merealisasikannya tahun depan apabila respon yang diterimanya terbukti positif dan ada investor yang tertarik.
Sumber: New Atlas.