Makin diterimanya konsep laptop gaming adalah hasil dari jerih payah para produsen hardware dalam mengembangkan dan memasarkan perangkat portable yang ideal bagi gamer. Ada dua arahan yang umumnya mereka ambil: menyediakan device canggih bertubuh tipis atau bereksperimen lewat perangkat-perangkat monster. Predator 21 X masuk ke kategori terakhir ini.
Eksistensi dari Predator 21 X diungkap di penghujung Agustus 2016 silam. Ia merupakan respons dari Acer setelah rival-rivalnya mengenalkan notebook dengan liquid cooling serta laptop raksasa bersenjata keyboard mekanik. Predator 21 X ialah desktop replacement berlayar melengkung 21-inci yang turut dibekali sensor eye-tracking, keyboard mekanik, dan kapabilitas menghidangkan VR berkat kehadiran sepasang GPU GeForce GTX.
Kira-kira dua bulan setelahnya, Acer mengumpulkan media di Indonesia untuk menjajal langsung kapabilitas versi ‘demo’ Predator 21 X. Saat itu, sang produsen bilang mereka berencana buat membawanya masuk ke pasar lokal pada triwulan pertama 2017. Namun berbulan-bulan selepas momen itu, belum ada kabar dari Acer, hingga akhirnya Predator 21 X kembali dipamerkan di acara peluncuran Aspire VX 15 dan Aspire GX.
Baru di minggu kemarin Acer resmi melepas notebook monster itu di Taiwan, menandai dimulainya kiprah Predator 21 X secara global. Via Digitimes, presiden Dave Lin juga mengungkapkan berita gembira: banyak orang mem-pre-order Predator 21 X, walaupun ia tidak menyebutkan jumlah spesifiknya. Perangkat spesialis gaming dan ultrabook kabarnya merupakan andalan Acer di tengah merosotnya penjualan PC.
Predator 21X ialah laptop top-end dalam keluarga Predator. Device menyuguhkan layar curved 120Hz 21-inci demi memberikan pemain field of view lebih luas, kemudian Anda bisa menemukan sensor eye-tracking Tobii di bawah panel. Di bagian body-nya, layout Predator 21 X menyerupai seri MSI GT80 Titan, di mana hardware diletakkan di zona dekat layar, sehingga papan ketik mekanik dengan switch Cherry MX Brown menjorok ke depan, dan palm rest tersaji terpisah.
Jeroannya jauh lebih luar biasa lagi. Predator 21 X menyimpan prosesor Intel Core 17-7820HK, dua buah GPU Nvidia GeForce GTX 1080 via konfigurasi SLI, RAM DDR4-2400 sebesar 64GB, medium penyimpanan berupa empat buah SSD, serta didinginkan oleh lima kipas internal (tiga di antaranya adalah fan AeroBlade). Perangkat ini diproduksi oleh Compal Electronics, dibanderol di harga NT$ 300 ribu atau sekitar US$ 9,9 ribu.
Berdasarkan keterangan dari tim Acer, Predator 21 X kemungkinan akan mulai dijajakan di Indonesia di kuartal ketiga 2017. Harganya belum diketahui, tapi ada indikasi kuat lebih mahal dari Asus ROG GX800.