Dark
Light

Berawal Dari Hobi, Easytune Sukses Raih Animo Internasional

2 mins read
July 17, 2013

“Semua berada dalam genggaman Anda”, seperti itulah gaya hidup masa kini. Mudahnya akses internet dan membludaknya pengguna smartphone dan tablet bukan hanya tren, namun telah menciptakan sebuah budaya baru. Mulai dari kebutuhan akan informasi mengakses berita, hiburan, sosialisasi hingga belanja bisa melalui ponsel Anda. Internet telah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.

Kalau kita melihat kembali beberapa tahun ke belakang ketika internet booming, kebutuhan akan web designer menjadi tinggi. Ladang subur bagi bagi mobile app developer saat ini. Membangun sebuah aplikasi membutuhkan sebuah skill, kreatifitas serta tak ketinggalan kejelian dalam melihat kebutuhan pasar. Atau celah dari kekurangan aplikasi yang telah ada.

Sherief Mursjidi, penggagas aplikasi Easytune memulai membuat aplikasi ini hanya berbekal hobinya mendengarkan musik. “Hampir sebagian besar kegiatan saya lakukan sambil mendengarkan musik. Tetapi sering sekali kesulitan harus sync atau memindahkan lagu dari satu gadget satu ke gadget yang lain. Dari situlah ide berawal,”ujarnya.

Easytune memberikan kemudahan untuk bisa streaming musik nonstop. Mudahnya, hanya perlu mencari musik yang diinginkan dan langsung bisa didengarkan saat itu juga.

Saat mencoba aplikasi ini menggunakan platform Android, kesan pertama yang didapat, aplikasi ini menjanjikan pengalaman mendengarkan musik yang menyenangkan tetapi gratis. Pertama membuka, laman akan menampilkan list grup-grup musik populer di kalangan pengguna. Tinggal pilih grup musik yang diinginkan, kemudian pilih tracks yang ingin didengarkan. Dengan koneksi internet yang memadai, Anda sudah bisa mendengarkan lagu dengan nyaman.

Jika grup musik favorit Anda tidak ada di daftar populer, jangan khawatir. Tinggal manfaatkan fasilitas search untuk menemukan musik yang Anda inginkan.

Tidak heran jika saat ini Easytune mencatat rata-rata 75.000 tracks yang didengar per minggu dengan member sebanyak 3500.

Penggunanya pun tak hanya berasal dari dalam negeri, menurut Sherief, lima negara teratas yang mengunduh aplikasi ini adalah: Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Saudi Arabia dan Indonesia.

Untuk kurun waktu Februari hingga Juni 2013 saja pengunjung website Easytune mencapai 83.793 dengan unique visitor sebanyak 21.682. Rata-rata pengunjung menghabiskan durasi 14 menit dengan total page/visit 19.5.

Easytune juga tersedia untuk Blackberry for BB10 sejak bulan April, dan kini sudah mendapat sekitar 16.000 unduhan. Urutan lima teratas negara pen-download di BlackBerry adalah: Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Saudi Arabia, dan Indonesia. Sedangkan untuk platform Android, lima negara teratas: Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, Saudi Arabia, terakhir Inggris.

Yang juga tidak kalah membanggakan, Easytune telah mendapat review yang cukup bagus dari media-media teknologi internasional terkemuka, termasuk CrackBerry.

Dalam ulasannya pada 8 Juli 2013, CrackBerry mensejajarkan Easytune dengan aplikasi-aplikasi musik populer seperti Slacker Radio, 8Tracks, Songza, Skooday, Nobex, dan Deezer.

“Meski pada awal dibuka sedikit kasar, aplikasi ini merupakan aplikasi musik bagus yang penuh dengan fitur-fitur yang sangat bagus termasuk fitur social sharing lewat Facebook dan Twitter. Fitur yang membuat aplikasi ini menarik antara lain playlist, fasilitas search yang mudah digunakan, serta account creation,” demikian yang dilansir CrackBerry pada ulasan Easytune.

Animo yang baik ini didapat tanpa promosi besar-besaran. “Semua berawal dari teman ke teman, lalu sempat beberapa kali posting di sosial media. Sedangkan marketing effort yang besar-besaran belum pernah ada sama sekali,” tutur Sherief yang saat ini menjabat sebagai CTO dari Merah Cipta Media.

Banyaknya pengguna dari mancanegara ini membuat Sherief kaget sekaligus bangga. “Tidak menyangka aplikasi yang masih versi awal bisa di download sebanyak itu,” tuturnya. Ia pun menambahkan dengan urutan teratas justru berasal dari luar negeri, dilihat dari infrastruktur negara maju yang akses internetnya lebih cepat, harus diakui Easytune lebih mudah dinikmati.

Sherief mengatakan lima bulan lalu versi awal dari Easytune berupa web yang dia rancang selama 24 jam hanya untuk konsumsi pribadi. Hingga saat ini masih terus dilakukan perbaikan dan perubahan fitur terus-menerus. Meski begitu, ia merasa bahwa Easytune sendiri belum bisa dibilang sukses. Namun menjawab tantangan kemajuan teknologi dengan terbukanya pasar bagi developer aplikasi, ia menyarankan bagi startup yang membuat aplikasi, sebaiknya diluncurkan secepatnya.

Optimasi bisa dilakukan setelahnya sesuai dengan data. “Ini akan merangsang kita untuk lebih produktif dan selalu menciptakan inovasi baru,” sarannya.

Easytune sendiri dibangun dari nol tanpa database lagu, jadi data lagu yang didapat dari internet. Ini yang membedakan dengan aplikasi lainnya yang memiliki database lagu sendiri dan merupakan sebuah signature tersendiri bagi aplikasi ini. Hal inilah yang memungkinkan pengguna untuk memenuhi seluruh kebutuhan musik Anda.

Update terbaru saat ini adalah platform versi BB10. “Sebelumnya dibuat full menggunakan UI-nya AIR, tapi saat ini telah dikembangkan dengan BB10 UI, jadi aplikasi jauh lebih ringan dan mudah digunakan apalagi bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan gesture BB10.”

Terakhir, Sherief masih punya satu cita-cita lagi. Dalam tahun ini Sherief mengatakan akan mengembang aplikasi untuk iOS.

Sumber foto: Shutterstock

Previous Story

Cara Download Arsip Status Akun Facebook

Next Story

Tren Konsolidasi Operator Seluler di Indonesia Seharusnya Terus Berlanjut

Latest from Blog

Don't Miss

Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro

Jangan Salah Pilih, Ini Perbandingan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro Terbaru dengan Kamera Leica

Xiaomi Indonesia kembali mencuri perhatian para penggemar fotografi mobile dengan
Di-Bawah-3-Juta,-Pilih-Tecno-Pova-6-Atau-Xiaomi-Redmi-Note-13-5G

Di Bawah 3 Juta, Pilih Tecno Pova 6 Atau Xiaomi Redmi Note 13 5G?

Bingung memilih smartphone baru karena budget terbatas? Jangan khawatir, karena