Menanggapi permasalahan sosial yang kian hari semakin meningkat, masyarakat tidak lagi bisa mengandalkan pemerintah saja untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. CharityLights hadir di tengah masyarakat menginisiasi gerakan untuk melakukan amal dengan cara yang unik. Memanfaatkan teknologi, CharityLights memiliki sebuah aplikasi bernama PhiRUNthropy yang membantu para penggunanya beramal seraya melakukan kegiatan olahraga.
Didirikan oleh sekelompok pemuda asal Bandung, CharityLights menjembatani para donatur, organisasi masyarakat, dan penerima amal dengan terstruktur dan tertata rapi melalui aplikasi yang dirancang berdasarkan API yang mereka kembangkan.
Salah satu implementasi aplikasinya adalah PhiRUNthropy. Melalui aplikasi ini pengguna dapat fokus pada satu cause yang ingin didukung. Pengguna bisa memilih aktivitas yang akan ldiakukan, seperti berjalan, berlari, atau bersepeda. Setiap kilometer yang ditempuh akan dinilai dalam bentuk nominal rupiah dapatkan disumbangkan. Uang tersebut berasal dari sponsor dan donator yang telah menjalin kerja sama dengan CharityLights.
Untuk melakukannya, pengguna diwajibkan mendaftar terlebih dahulu. Setelah proses pendaftaran selesai pengguna langsung dihadapkan di semua halaman utama yang memiliki tiga tombol navigasi di sisi kanan atas.
Ikon orang berlari merupakan navigasi utama yang menyajikan informasi tentang aktivitas pengguna. Pada halaman tersebut, pengguna dapat memilih cause yang ingin didukung. Sementara ini yang tersedia hanya Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Bumi Sehat, Asgar Muda, dan Indonesian Future Leaders. Profil singkat dan tautan ke halaman situs utama lembaga amal tersebut telah tercantum di halaman tersebut.
Masih di halaman navigasi yang sama, terdapat parameter Charity Target yang dapat mengukur jumlah amal yang telah terhimpun sebelum didistribusikan ke pada pihak-pihak yang membutuhkan. Pengguna juga dapat memilih bagaimana sistem PhiRUNthropy merekam jejak mereka, bisa melalui GPS atau Pedometer yang mendeteksi getaran. Khusus kegiatan bersepeda, fitur yang tersedia hanya melalui GPS saja.
Aktivitas olahraga ini tentu saja tidak lengkap jika tidak dibarengi mendengarkan musik. Tim pengembang telah mempersiapkan hal tersebut untuk mereka yang ingin mendengarkan musik dengan menyematkan fitur yang langsung terintegrasi dengan pemutar musik smartphone pengguna.
Setelah aktivitas dimulai, pengguna diberikan record total waktu yang telah berlalu, rata-rata langkah yang diambil, rata-rata kecepatan, jumlah langkah, jumlah jarak, dan total donasi. Di akhir aktivitas pengguna dapat berbagi impact yang telah dilalui ke media sosial, seperti Facebook atau Twitter.
Jika ada perubahan informasi ketika mendaftar, pengguna tidak perlu khawatir. Melalui navigasi profile pengguna dapat mengganti informasi data diri dengan lebih mendetil. Pengguna bisa mengunggah foto untuk dijadikan avatar, memasukkan informasi berat/tinggi badan, dan pengaturan anonimitas agar nama pengguna tidak tampak di Leaderboard.
Navigasi yang ketiga adalah Leaderboard. Tim pengembang menghimpun seluruh pengguna yang menggunakan aplikasi ini diurutkan dari yang memiliki jumlah impact tertinggi. Impact adalah nama lain dari jumlah amal yang didapatkan pengguna menggunakan aplikasi PhRUNthropy. Dengan Leaderboard ini diharapkan pengguna dapat lebih berkompetitif untuk melakukan kebaikan.
Aplikasi ini dapat saya pergunakan dengan baik, meskipun pada awalnya saya kesulitan melakukan pendaftaran,dan tim pengembang dengan cepat melakukan pembaruan untuk merespon hal ini. PhiRUNthropy memiliki tampilan yang sangat catchy tentu saja menambah semangat pengguna untuk berolahraga. Sebagai pelengkap fitur, PhiRUNthropy dapat merekam rute yang telah ditempuh pengguna dengan visualisasi Google Maps seperti yang dilakukan oleh Jejak Kaki.
Aplikasi PhiRUNthropy tersedia secara gratis di platform Android dan Windows Phone.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]
–
Dapatkan pengalaman baru membaca konten DailySocial dan berselancar di internet mobile menggunakan Baidu Browser.