Kursus bahasa pemrograman atau biasa disebut dengan coding mungkin masih terdengar asing, namun melalui CodingIndonesia, nantinya bukan hal yang tak mungkin jika nantinya kita akan melihat anak berusia 10 tahun dapat mengembangkan programnya sendiri bahkan menciptakan inovasi terbaru di dunia digital. Penasaran seperti apa? Simak ulasan kami berikut ini.
Digagas oleh sekelompok anak muda berbakat yang peduli akan perkembangan industri digital Indonesia di masa mendatang, CodingIndonesia merupakan tempat kursus atau bisa dibilang lembaga pelatihan bagi anak-anak maupun usia remaja yang tertarik untuk mengikuti edukasi dan tutorial mengenai trend edukasi digital dunia, khususnya dalam bahasa pemrograman atau coding.
Seperti halnya tempat-tempat kursus lain, CodingIndonesia menawarkan segudang pelatihan yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik menjadi praktisi dalam industri yang kian berkembang pesat akhir-akhir ini. Menurut keterangan di situs resminya, di CodingIndonesia peserta didik akan diberikan pelatihan tentang pemahaman coding dan pengembangannya dengan dibantu oleh tenaga ahli terkait di bidangnya.
Ketika kami hubungi via e-mail, CodingIndonesia mengaku tergerak mengembangkan lembaga pelatihan macam ini dikarenakan melihat potensi dari anak-anak Indonesia yang dianggap tidak kalah cerdas dengan anak-anak di negara-negara lain khususnya di negara maju. Namun, melihat sarana dan prasarana yang dirasa kurang, CodingIndonesia dibentuk sebagai upaya dalam memfasilitasi kebutuhan pengembangan edukasi tersebut.
“Kami sepakat menggiatkan CodingIndonesia karena kami percaya anak Indonesia tidak kalah cerdas dari anak-anak di negara maju. Namun mereka hanya butuh bimbingan dan tutorial yang lebih update tentang trend edukasi digital dunia,” ucap Kurie Suditomo, salah satu perwakilan dari CodingIndonesia.
Dalam pengembangannya, CodingIndonesia berupaya untuk berkembang secara luas ke seluruh wilayah nusantara. Hal ini ditunjukkan dengan campaign dari CodingIndonesia yang mengadakan sesi pelatihan coding selama 2 jam di komunitas kurang mampu secara cuma-cuma yang disokong dari peserta didik reguler atau berbayar.
“Kami bercita-cita ingin berkembang secara luas di nusantara seperti halnya tempat-tempat kursus lain. Bahkan kami berjanji, untuk setiap anak yang ambil kursus reguler, akan kami ‘bayar’ dengan memberikan sesi sesi 2 jam gratis tentang pemahaman dan ilmu coding di komunitas kurang mampu, ini karena kami percaya edukasi tentang pentingnya coding dan pemahaman tentang programming ini harus memperkaya semua anak Indonesia, bukan bagi yang hanya mampu membayar saja. Dengan memahami coding bisa menjadi pintu adaptasi anak Indonesia dalam menjadi pemain aktif dalam dunia digital, tidak hanya sekedar menjadi pengguna saja namun juga bisa menjadi creator,” tambah Kurie.
Menyoroti latar belakang dari pembentukan CodingIndonesia yang bisa dibilang sebagai pionir dalam lembaga pelatihan bahasa pemrograman tersebut, Wahyudi, founder dari CodingIndonesia yang juga dikenal sebagai founder dari Yotomo dan Giliranmu sempat mengungkapkan latar belakangnya kepada kami. “Melihat perkembangan yang ada sekarang di mana anak-anak sudah sangat famliar dengan gadget, games, bahkan app, saya selalu merasa, kenapa tidak kita saja yang menjadi kreator dan pengembang games, dan aplikasi tersebut, terutama besarnya pasar indonesia yang artinya kebutuhan banyak orang itu bisa terpusat di Indonesia. Jadi ide menjadikan anak-anak itu sebagai creator bukan hanya sebagai user menjadi dasar yang sangat kuat bagi CodingIndonesia,” ungkap Wahyudi dalam e-mail yang dikirimkan kepada kami.
Untuk menuju pembentukan generasi muda selanjutnya yang “melek IT” tersebut, tentu dibutuhkan beberapa kiat dan langkah yang harus dilakukan agar tercipta sebuah pembekalan mindset terhadap pengembangan dalam dunia digital.
Wahyudi mengaku, pembekalan pola pikir dalam memahami bahasa pemrograman menjadi langkah awal yang harus dimengerti terlebih dahulu jika ingin membentuk suatu generasi teknologi yang kompetitif secara global. “Yang harus dimengerti pertama ialah mindset-nya, masalah tools, framework, dll itu urusan belakangan. Jadi kiatnya pahami dulu paradigma programming seperti object oriented, setelah mereka paham mereka akan sangat mudah untuk memulai menciptakan sesuatu.”
Dirinya juga menambahkan, CodingIndonesia kedepannya akan mencoba untuk merangsek ke lembaga-lembaga pendidikan formal seperti sekolah dalam upayanya meningkatkan minat anak-anak dan remaja dalam dunia bahasa pemrograman. CodingIndonesia juga berencana untuk mempelopori pembuatan ekskul (ekstra kurikuler) “Digital Entrepreneurship” dimana para pelajar dapat memahami industri digital lebih lanjut.
“Saya kira untuk menciptakan digital product mereka tidak perlu melalui jalur kuliah, kerja cari pengalaman terlebih dahulu. Mereka bisa lakukan itu sekarang. Selain itu untuk kelas dewasa akan kita tawarkan kelas yang fokusnya juga untuk web design dan development, tujuannya untuk mengajarkan mereka hal-hal yang sangat diperlukan tanpa harus melalui kuliah di perguruan tinggi selama 4 tahun. Bagi mereka yang ingin alih profesi, kelas ini sangat cocok.” Tambahnya.
Bagi Anda yang penasaran ingin mengikut sertakan anak Anda ke dalam CodingIndonesia, Anda dapat temukan informasi selengkapnya di laman ini lengkap dengan info pendaftaran dan dan berbagai informasi lain yang mungkin dibutuhkan.
[ilustrasi foto oleh: Shutterstock]