Upaya Badan Ekonomi kreatif (Bekraf) dalam memajukan industri ekonomi kreatif terus berlanjut. Sejak pertama kali dibentuk, Bekraf santer diberitakan mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi dan memajukan industri kreatif. Yang paling baru, selain menggandeng Bukalapak untuk optimalkan potensi UKM kreatif, Bekraf juga dikabarkan siap membantu industri kreatif Indonesia dengan mengalokasikan dana sebesar Rp.1 triliun melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Dana KUR bagi pelaku industri kreatif ini berasal dari bank penyalur seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri. Dengan adanya skema KUR ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pengusaha yang membutuhkan bantuan keuangan. Pemerintah sendiri telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mendorong penyerapan KUR ini, di antaranya adalah pemotongan suku bunga untuk pembiayaan mikro dan mendorong penyerapan KUR.
“Selain skema KUR, kami akan juga membantu startup yang potensial untuk memperoleh pendanaan melalui skema modal ventura. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memudahkan startup lokal dalam mendapatkan pendanaan,” ungkap Deputi Akses Pemodalan Fadjar Hutomo.
Selain itu dalam upayanya menjaga ekosistem industri kreatif tetap tumbuh Bekraf juga telah memberikan beberapa rekomendasi kepada pemerintah, rekomendasi tersebut meliputi pemberian insentif pajak penghasilan dan tax holiday untuk startup e-commerce. Rekomendasi tersebut kabarnya telah dimasukkan ke dalam draft Keputusan Presiden dan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
Selain dari sisi kebijakan, Bekraf juga mengupayakan industri kreatif untuk berkembang dengan memberikan bimbingan terkait dengan pemasaran online, talent mentorship, pengembangan produk dan membantu dalam melindungi hak kekayaan intelektual.