Semenjak mengakuisisi Oculus, Facebook tampak cukup serius menggeluti segmen virtual reality. Terbukti pada tahun 2016, Facebook memperkenalkan Surround 360, sebuah kamera 360 derajat kelas high-end yang dibekali 17 buah kamera sekaligus.
Setahun setelahnya, Facebook menyempurnakan desain Surround 360 dari yang tadinya berwujud seperti piring terbang menjadi seperti bola, sekaligus menambah jumlah kamera di dalamnya menjadi 24 buah. Di saat yang sama, Facebook juga menyingkap varian yang lebih kecil yang hanya mengemas enam kamera saja.
Tahun ini, Facebook memutuskan untuk melangkah lebih jauh lagi. Dalam konferensi developer F8, Facebook mengumumkan kerja samanya dengan RED, produsen kamera kelas sinema yang reputasinya sudah tidak perlu diragukan lagi di kalangan sineas. Bersama RED, Facebook tertarik mengembangkan kamera 360 derajat pamungkas.
Selama ini, kamera-kamera buatan RED terbukti mampu merekam dalam resolusi yang amat tinggi, serta menawarkan dynamic range yang begitu luas, tepatnya hingga 16 stop, sehingga pada akhirnya gambar di area gelap maupun terang bisa tetap kelihatan detailnya. Keunggulan dalam hal resolusi dan dynamic range ini dinilai Facebook sangat krusial untuk kamera 360 derajat.
Sederhananya, resolusi dan dynamic range yang tinggi memungkinkan teknologi estimasi kedalaman (depth) untuk bekerja secara lebih efektif, yang pada akhirnya bisa memberikan sensasi realisme 6DoF (six degrees of freedom) yang lebih baik. Facebook percaya ini merupakan kunci untuk menciptakan video 360 derajat yang berkualitas tinggi.
Selain unggul soal kualitas gambar, kamera garapan Facebook dan RED ini nantinya juga bakal menawarkan workflow yang fleksibel dan mudah diikuti oleh para kreator. Ini juga yang menjadi nilai jual kamera RED selama ini, dan Facebook ingin semua itu bisa diimplementasikan pada kamera 360 derajat mereka selanjutnya.
Facebook belum punya gambar atau estimasi jadwal perilisan dan harga perangkat. Namun yang pasti mereka ingin perangkat ini bisa diluncurkan secepatnya demi kelangsungan platform VR mereka. Lebih banyak konten VR yang berkualitas berarti nilai jual headset Oculus Rift semakin tinggi, yang pada akhirnya berujung pada pemasukan yang lebih besar bagi Facebook.