Dark
Light

Beem.id Jadi Lokapasar untuk Jual Beli Sneakers Orisinal

1 min read
August 13, 2019
Marketplace Sneakers Original Beem.id
Tim Beem.id saat soft launching aplikasi / Beem.id

Peluang transaksi online yang begitu besar memungkinkan berbagai kesempatan bisnis bermunculan. Kali ini menyentuh segmen niche sepatu sneakers yang diklaim tersembunyi potensi besar, lantaran dianggap tidak hanya sebagai pelengkap fesyen saja tapi juga sudah menjadi barang investasi.

Platform lokapasar (marketplace) C2C Beem.id berupaya mengambil kesempatan tersebut dengan meresmikan kehadirannya di Jakarta baru-baru ini. Meski, sebenarnya sudah mulai dirintis sejak tahun lalu oleh CEO Beem.id Dadit Eko Pryadi, bersama penggila sneakers berusia 15 tahun Jiro R. Noor.

“Berangkat dari hobi dan juga kita melihat potensi market online untuk barang-barang modern culture sangat menjanjikan,” terang Dadit kepada DailySocial.

Dadit menerangkan banyak sneakerhead (sebutan penggila sneakers) menjadikan sneakers sebagai barang investasi, bukan lagi pelengkap fesyen sehari-hari. Sebab punya nilai historis yang hanya dibuat dalam jumlah terbatas, atau brand sepatu kolaborasi dengan tokoh tertentu.

Ambil contoh, sepatu “Vans X from Maiden dan Metallica” atau “Nike Worn Air Jordan 12 Flu Game” dan “Air Jordan 3” yang dirilis pada 1988, didesain sendiri oleh desainer sepatu olahraga tersohor Tinker Hatfield.

Alasan ini membuat sneakerhead semakin idealis dan selektif untuk membeli sneakers, mereka menginginkan keasliannya. Kebutuhan inilah yang menurutnya belum disediakan oleh platform e-commerce manapun.

Ditambah lagi, dari pengalaman pribadi Jiro, kebanyakan sepatu incaran tidak ada di Indonesia. Lalu menginspirasinya dengan mendirikan Beem.id untuk menghubungkan penjual dan pembeli dengan cara mudah.

“Tidak hanya soal transaksi yang ingin kami permudah, tapi juga berharap Beem.id menjadi sebuah akses kultur.”

Konsep yang dibawa Beem.id ini sebenarnya sudah cukup tenar di luar negeri, sebut saja ada StockX, Goat, SneakerDon, Kixify, bahkan di Indonesia sudah ada juga KickAvenue dan Tukutu. Kendati demikian, Dadit menegaskan diferensiasinya dibandingkan yang lain adalah kurasi yang ketat sebelum penjual bisa menjual sepatunya.

Proses transaksi di Beem.id dilakukan dengan cara tawar menawar. Ketika penjual sudah me-listing produk, pembeli bisa melakukan penawaran sampai kurun waktu yang ditentukan. Dari situ penjual akan menentukan siapa yang berhak membelinya berdasarkan penawaran mereka.

Akan tetapi, barang tersebut tidak langsung dikirim ke pembeli, melainkan ke pihak Beem.id. Dadit menjelaskan hal ini bertujuan untuk pengecekan keaslian (legit check), konsumen pun lebih terjamin dengan keaslian barangnya. Dari sisi penjual pun sebenarnya ikut dikurasi, tanpa melihat profil apakah toko besar maupun penjual pribadi.

Dadit mengklaim Beem.id telah memiliki lebih dari 10 ribu pengguna terdaftar dan merangkul lebih dari 100 penjual sepatu. Pertumbuhannya rata-rata 30% per bulannya. Ke depannya tidak hanya menyediakan sneakers, perusahaan akan terus mengembangkan produk dan perluas kategori di luar sneakers.

Transaksi jual beli hanya bisa diakomodasi lewat aplikasi Beem.id. Sebagai pembeli, navigasinya cukup mudah apabila ingin mencari produk yang diinginkan. Disediakan pula opsi pembayaran yang bervariasi untuk permudah transaksi. Aplikasi Beem.id sudah tersedia untuk pengguna Android dan iOS.

Dia menyebut saat ini perusahaan sedang mencari pendanaan eksternal untuk kembangkan bisnisnya. Adapun tim Beem.id saat ini berjumlah lebih dari 10 orang.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

NusaTalent to Build Up Team and Aquire Users After Seed Funding

Next Story

Honda Jadi Sponsor LCS untuk Tarik Generasi Milenial dan Gen Z

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru