Penggunaan media sosial tidak hanya untuk para pengguna umum. Dengan maraknya penggunaan layanan media sosial yang dapat digunakan melalui web atau aplikasi, maka perusahaan atau pemilik layanan juga dapat memanfaatkan kondisi ini.
Para pelaku startup pun tidak boleh terlewat untuk menggunakan layanan media sosial dalam metode pemasaran mereka, baik untuk menjual layanan/produk maupun untuk mencari pengguna bagi produk yang dikembangkan. Meskipun penggunaan media sosial terdengar mudah, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup dalam menjalankan strategi media sosial mereka.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Tentukan tujuan
Setiap startup pastinya memiliki tujuan yang berbeda dalam penggunaan media sosial. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada satu model strategi yang sama yang dapat diterapkan oleh seluruh startup di dunia. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian terhadap strategi media sosial tiap startup yang didasarkan pada tujuan dan kebutuhan startup itu sendiri.
Sebelum melanjutkan ke penerapan yang lebih dalam, startup harus dapat menjawab beberapa pertanyaan awal seperti untuk tujuan apa penggunaan media sosial yang akan dilakukan, dan siapa target yang akan dituju.
2. Pilih channel yang tepat
Jika pertanyaan dasar telah terjawab, maka Anda mulai dapat menentukan saluran media sosial yang mana yang akan Anda pilih. Hal ini tentunya akan dipengaruhi dari target market dan tujuan yang akan dicapai. Contohnya adalah jika promosi layanan Anda bergantung dengan elemen visual, maka Instagram bisa dijadikan pilihan channel media sosial untuk anda. Jika Anda ingin menjangkau sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia, maka Facebook adalah pilihan yang tepat, dan begitu seterusnya.
3. Konten yang baik
Ini bisa jadi adalah hal yang paling penting dari strategi media sosial yang dijalankan startup. Pemilihan konten tidak hanya harus disesuaikan dengan target market serta saluran media sosial yang dipilih, namun juga harus sesuai dengan brand dari startup Anda, termasuk dari layanan yang akan ditawarkan ke konsumen.
Selain itu, konten yang baik juga akan bisa memberikan image yang baik pada brand startup, serta membuka peluang untuk berkomunikasi dengan calon konsumen. Jika ruang komunikasi ini telah terbuka, maka Anda mulai dapat memperkenalkan produk atau layanan yang Anda tawarkan.
4. Tools
Tools di sini tidak hanya alat bawaan yang disediakan oleh media sosial yang Anda pilih, tetapi berbagai jenis tools yang dirasa mampu meningkatkan proses pelaksanaan strategi media sosial yang akan dijalankan. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan layanan dashboard yang memungkinkan Anda lebih nyaman melihat time line media sosial serta memungkinkan Anda untuk melakukan scheduling dan analisis dari konten yang telah disebarkan.
5. Persiapkan tim
Masih banyak yang beranggapan bahwa aktivitas media sosial bisa dilakukan oleh satu orang saja, padahal strategi media sosial akan lebih maksimal jika dijalankan oleh tim dan jika memungkinkan saling terkait juga dengan program dari divisi lain tidak hanya penjualan atau pemasaran.
Dengan dibentuknya tim khusus maka proses kreatif dalam membuat konten juga bisa lebih berjalan dengan baik, selain itu anggota tim juga bisa saling berbagi peran agar karakter saluran media sosial yang bisa dibilang 24 jam non stop bisa terus terpantau.
6. Measure
Bagian penting lain dalam strategi media sosial adalah measurement atau pengukuran. Anda harus menyiapkan alat statistik yang akan mendata aktivitas media sosial Anda. Konten mana yang mendapatkan ‘likes’ lebih banyak, kapan followers Anda beraktivitas sehingga Anda bisa mempublikasikan konten secara pas, dan berbagai data lain.
Data ini akan sangat berguna untuk menentukan strategi media sosial mana yang efektif, mana yang harus ditingkatkan. Jadi semua terukur dan bisa dianalisis aktivitasnya.
Enam tips di atas memang bukan tips lengkap tetapi bisa menjadi panduan dasar dalam merumuskan strategi media sosial agar persiapan bisa matang sebelum menjalankannya. Di tengah lautan media sosial yang semakin ramai, persiapan menjadi penting agar konten yang telah diproduksi nantinya tidak akan hanya hanyut di lautan luas tetapi bisa stand out, dan mencapai target yang telah ditentukan.
*) Artikel ini hadir dengan dukungan Ombaq.com. Gambar header: Pixabay.