Kegagalan pasti pernah dihadapi oleh semua orang. Yang membuat berbeda adalah bagaimana masing-masing menyikapi kegagalan. Ada yang mengutuk keadaan sambil mencari-cari alasan, ada pula yang bangkit dengan menggunakan pengalaman gagal sebagai pijakkan untuk tidak jatuh pada lubang yang sama untuk kedua kalinya. Bagi pebisnis, cara mereka untuk bangkit dari kegagalan dan kembali menatap masa depan adalah salah satu hal kunci. Sikap seperti itu bisa dipelajari, bisa dibiasakan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berdamai dengan kegagalan dan menjadikannya tumpuan untuk bangkit.
Jangan sembunyikan kegagalan
Tidak mudah memang untuk menerima kenyataan bahwa kita telah mengalami kegagalan. Tidak mudah pula untuk menerima bahwa banyak yang tahu kita mengalami kegagalan, padahal hal itu justru lebih baik daripada menyembunyikan kegagalan. Orang malah akan bertanya-tanya jika mereka mendapat kabar kegagalan kita dari orang lain, dengan demikian tekanan justru akan lebih banyak. Sebisa mungkin ceritakan kabar kegagalan melaluo diri sendiri.
Buat penjelasan, bukan alasan atau bahkan mencari kambing hitam
Setiap kabar mengenai kegagalan pasti diikuti dengan pertanyaan “kenapa?”, “mengapa bisa seperti itu?”, dan lain-lain. Untuk bisa berdamai dengan keadaan, kegagalan, buat penjelasan sejujur mungkin, hindari membuat alasan-alasan atau kambing hitam atas kegagalan yang terjadi. Hal tersebut bisa menjadi pembiasaan buruk dan menutup kesempatan untuk kita bisa menerima kegagalan.
Buat rencana untuk memperbaiki kegagalan
Jika mendapati kegagalan diibaratkan dengan masuk ke dalam kubangan lumpur, untuk bisa melanjutkan perjalanan kita harus mencari cara untuk mandi dan terlihat membereskan noda-noda lumpur. Tak perlu menunggu dan mengharapkan seseorang untuk datang membawa air dan handuk yang bersih. Setiap mendapati kegagalan selalu rencanakan untuk menyelesaikannya, kemudian lakuakan dengan baik.
Miliki rencana pencegahan
Pastikan kegagalan selalu ada dalam hitungan matematis perencanaan sehingga kita tidak terlalu abai. Kita bisa menyiapkan dulu rencana untuk terhidar dari kegagalan. Risiko kegagalan bisa diminimalisir.
Ambil waktu sejenak untuk berfikir, kemudian lari menjauh dari kegagalan
Jika sudah mendapati kegagalan, pastikan ambil waktu untuk bisa berdamai dengan keadaan, dengan kegagalan. Ambil semua pelajaran yang bisa diambil, kemudian tinggalkan kegagalan dengan berlari, kembali ke jalur yang benar dengan membawa sejumlah kegagalan dan pengalaman.
Cara pandang dan optimisme
Ini adalah bagian paling penting untuk bisa berdamai dan menerima kegagalan. Berkaitan dengan penjelasan dan alasan, cara pandang adalah kemampuan personal. Orang yang punya kemampuan untuk menerima kegagalan biasanya memandang kegagalan disebabkan oleh sesuatu langkah yang salah dan itu bisa dibenahi, bukan menyalahkan sesuatu di luar kendali mereka seperti rasa malas, pengetahuan dan lain-lain. Selanjutnya, orang-orang yang sudah terbiasa berdamai dengan kegagalan mempunyai optimisme yang besar untuk bangkit kembali.
Gigih dalam perjuangannya untuk bangkit
Jika cara pandang dan optimisme berada di ranah mental, gigih berada di ranah tindakan. Bagaiman melakukan sesuatu dengan yakin dan pasti, dengan optimis. Orang-orang yang gigih terlihat dari cara mereka bangkit ketika berkali-kali jatuh dalam lubang kegagalan.
Selanjutnya, bawa hal-hal di atas secara bersamaan, satu paket utuh. Pemikiran yang optimis dan tindakan yang positif bisa menggusur awan gelap kegagalan menjadi cahaya terang menuju keberhasilan.