Dark
Light

Baterai Mobil Elektrik Generasi Baru Punya Masa Hidup Lebih Lama

1 min read
June 9, 2020

Seperti di smartphone, baterai lithium mobil elektrik juga punya umur atau masa hidup. Kalau di smartphone hitungannya adalah beberapa ratus charge cycle, di mobil elektrik hitungannya adalah sekitar 150.000 kilometer atau 8 tahun. Lewat masa hidupnya tersebut, maka kapasitas baterai bakal menurun drastis dibanding saat baterai baru saja diproduksi.

Mengganti baterai bukanlah perkara besar di ranah smartphone, tapi di bidang otomotif, baterai merupakan salah satu komponen termahal dari suatu mobil elektrik. Bayangkan Anda hendak menjual mobil elektrik Anda yang sudah menempuh lebih dari 150.000 km, harganya otomatis bakal sangat anjlok karena baterainya sudah tidak lagi ter-cover garansi dan harus diganti dengan yang baru supaya performa mobil tetap efisien.

Masalah umur baterai inilah yang pada akhirnya menjadi salah satu alasan utama mengapa konsumen masih enggan melirik mobil elektrik. Bagi sebagian orang, mobil ibarat sebuah investasi jangka panjang, dan saya yakin 8 tahun bakal terasa sangat kurang.

Belum diketahui kapan Tesla bakal mengadopsi baterai generasi baru ini / Tesla
Belum diketahui kapan Tesla bakal mengadopsi baterai generasi baru ini / Tesla

Kabar baiknya, baterai mobil elektrik generasi baru sudah siap untuk diproduksi secara massal. Baterai generasi baru ini diklaim punya masa hidup sampai 16 tahun, atau sampai mobil menempuh jarak total sejauh 2 juta kilometer.

Perlu dicatat bahwa angka 2 juta kilometer ini bukanlah jarak tempuh per charge, melainkan jarak tempuh total yang bisa dicatatkan sampai akhirnya efisiensi baterai jadi berkurang drastis.

Baterai generasi baru ini dikembangkan oleh Contemporary Amperex Technology (CATL), produsen baterai asal Tiongkok yang belum lama ini berhasil mengikat kontrak dengan Tesla, mengungguli Panasonic maupun LG Chem (supplier Tesla sebelumnya). Kepada Bloomberg, Zeng Yuqun selaku founder CATL bilang bahwa tahap produksinya siap dilangsungkan begitu ada pabrikan yang memesan.

Terkait ongkos produksinya, Zeng mengklaim ongkosnya hanya sekitar 10% lebih mahal daripada yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai generasi sekarang. Sejauh ini belum ada informasi apakah sudah ada pabrikan mobil yang memesan baterai generasi baru ini.

Sumber: Bloomberg.

IEFTL Minggu ke-5
Previous Story

IEFTL Minggu ke-5, Ghazeto Perbesar Jarak dengan Remaong FC

Next Story

PUBG Mobile World League 2020 Tetap akan Diusahakan Tahun Ini

Latest from Blog

Don't Miss

Hyundai IONIQ 5 BlueLink Resmi Meluncur di Indonesia

PT Hyundai Motors Indonesia meluncurkan IONIQ 5 yang dilengkapi dengan
Honda e:Technology

Honda Perkenalkan e:Technology, Solusi untuk Wujudkan Visi Eletrifikasi di Indonesia

Para produsen kendaraan bermotor perlahan mulai beralih ke arah kendaraan