Dark
Light

Bank Danamon Resmikan Aplikasi Khusus Supply Chain “D-BisMart”

1 min read
July 5, 2019
Bank Danamon meresmikan aplikasi D-BisMart, khusus menyasar pelaku bisnis dan komunitas supply chain dalam bertransaksi jual beli secara online
Peluncuran aplikasi D-BisMart / Bank Danamon

Bank Danamon meresmikan aplikasi D-BisMart untuk membantu pelaku bisnis dan komunitas financial supply chain atau rantai pasok dalam mengelola pemesanan barang. Platform ini memungkinkan pembayaran secara langsung atau tunda, mendapatkan rekonsiliasi seluruh transaksi, dan menjamin perputaran dana untuk kelancaran bisnis.

Transaction Banking Head Bank Danamon Andrew Suhandinata mengatakan, aplikasi ini dirancang untuk mendukung segmen kecil seperti UKM hingga mikro. Mereka pun dapat menekan biaya operasional karena transaksi dalam D-BisMart dapat terjadi tanpa tatap muka.

“Seluruh kebutuhan pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi pembelian barang dapat diakses dengan mudah. Kami juga free [of] charge,” terangnya seperti dikutip dari SWA.

Menariknya, aplikasi ini memiliki konsep yang berbeda dengan marketplace karena menggunakan sistem closed group. Artinya, hanya melayani komunitas penjual dan pembeli yang sudah menjadi nasabah Bank Danamon dan terdaftar dalam layanan D-BisMart.

Keduanya juga diharuskan memiliki kerja sama komersil agar bisa saling terkoneksi. Kendati demikian, penjual dan pembeli yang bisa bergabung ini harus memiliki toko fisik, sehingga tidak diperuntukkan buat pedagang online.

Alhasil, konsep inilah yang dipertegas oleh perseroan bahwa ini bukan aplikasi marketplace. Sebab marketplace itu bisa belanja ke supplier mana saja, sedangkan pembeli (retailer) di aplikasi ini hanya bisa mendaftar apabila mendapat rekomendasi dari penjual (anchor).

“Tapi retailer bisa menyebar link-nya ke lebih dari satu penjual asalkan dia bagian dari komunitas anchor-anchor tersebut dan sudah terdaftar,” kata Head of Transaction Banking Product Bank Danamon Elisa Majasari Halim.

Bisa dikatakan aplikasi ini cocok bagi penjual yang belum memiliki platform jual beli barang. Mereka bisa mempromosikan produknya, mendapatkan laporan pemesanan dan pembayaran, dan memudahkan distributor untuk memintakan pembayaran dari pembeli. Di satu sisi, pembeli dapat melihat katalog barang, memesan barang secara online, dan bayar secara cashless.

Elisa menyebut, saat ini ada satu penjual dari industri consumer goods dengan 20 pembeli yang telah memanfaatkan aplikasi. Ada dua penjual tambahan sedang dalam penjajakan untuk bergabung.

Menurut Elisa, sektor yang dinilai potensial untuk bergabung adalah F&B dan toko bahan bangunan. Ditargetkan dalam lima tahun ke depan pengguna D-BisMart meningkat jadi 1.250 pembeli yang berasal dari 50 penjual.

Perseroan belum menetapkan monetisasi dari produk ini karena masih fokus pada penamabahan jumlah penjual dan pembeli untuk bergabung. Perlu diketahui, seluruh transaksi yang ada di D-BisMart adalah transaksi pindah buku antar rekening Bank Danamon.

Belajar dari CEO Iruna Yan Hendry Jauwena di sesi #SelasaStartup tentang membangun bisnis smart logistics
Previous Story

Empat Pelajaran Seputar Membangun Bisnis “Smart Logistics”

Tren OTT di Indonesia
Next Story

Penikmat “Video Streaming” di Indonesia Tak Masalahkan Iklan

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat