PT Integrasi Sinergi Teknologi (INSITEK) asal Bandung akhirnya melakukan uji coba teknologi balon Wi-Fi mereka yang dinamai Helion. Helion akan mengudara di sekitaran kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) pekan depan.
Dalam diskusi kami dengan pendiri INSITEK Hagorly M Hutasuhut belum lama ini, pihaknya telah mengindikasikan akan segera menggelar praktek uji coba guna membuktikan teori empiris mengenai dugaan dari adopsi teknologi yang mampu menghemat faktor infrastruktur dan waktu.
Berkonsep flying BTS atau yang ditambatkan atau dikendalikan dari jarak jauh, Helion kabarnya menggunakan koneksi VSAT dan optik fiber sebagai backhaul sehingga mampu membagi koneksi via Wi-Fi dalam area yang luas tanpa khawatir mengalami penurunan kualitas sinyal. Setali tiga uang, Helion turut menawarkan kesempatan bisnis sebagai media advertising saat diterbangkan atau melakukan pemetaan penting lainnya untuk kebutuhan nasional.
Detik memberitakan bahwa Helion tahap awal ini akan diterbangkan dengan ketinggian maksimal 25 hingga 50 meter yang secara teori mampu menyuplai akses internet via Wi-Fi dalam satu hingga empat kilometer persegi.
“Hari Jumat ini (12/2/2016) kita terbangkan balonnya untuk diuji coba di Bandung, tepatnya di sekitaran ITB,” ungkap Hagorly, dikutip dari Detik.
Singkatnya, proyek Helion ini persis dengan Project Loon yang telah digaungkan Google untuk wilayah-wilayah sulit terjangkau di dunia. Melalui medium sebuah balon, Loon maupun Helion ditengarai memungkinkan memberikan konektivitas pada area-area seperti daerah rural, hutan, perbatasan, dan tempat konser yang biasanya sulit mendapatkan konektivitas.
“Kita sudah rancang agar balon ini tahan sampai kecepatan angin beauford 7. Perangkat elektronik juga kita desain terstruktur agar terproteksi ketika hujan,” tambah Hagorly.