Masih ingat dengan smartphone Android pertama? Ia adalah HTC Dream yang dirilis tahun 2009 dengan layar 3,2 inci beresolusi sebatas 480×320 piksel dalam aspek rasio 3:2.
Tahun berikutnya sistem operasi Android mulai diadopsi secara lebih luas, para pemain awalnya adalah HTC, Samsung, Sony, LG, dan Motorola. Mereka bertempur cukup keras dan mengeluarkan berbagai smartphone Android dengan desain khas masing-masing yang beberapa diantaranya bahkan kelewat unik.
Sangat kontras dengan smartphone zaman sekarang, yang rata-rata menawarkan layar besar, aspek rasio memanjang, dan desain hampir kotak. Smartphone pertama dari brand bernama Balmuda ini mungkin bisa sedikit mengajak kita bernostalgia.
Balmuda sendiri adalah perusahaan asal Jepang yang dikenal dengan produk home appliances kelas atas. CEO Balmuda Gen Terao mengatakan ide di balik Balmuda Phone berasal dari kebutuhan smartphone Android yang ringkas karena sebagian besar perangkat baru di pasaran terlalu besar dan sulit untuk digunakan dengan satu tangan.
Balmuda Phone pun hadir dengan ukuran layar hanya 4,9 inci saja. Itu lebih jauh lebih kecil dari ASUS Zenfone 8 dengan layar 5,9 inci dan Apple iPhone 13 mini dengan 5,4 inci, tetapi sedikit lebih besar dari iPhone SE 2020 dengan 4,7 inci. Ia memiliki tinggi 123 mm, lebar 69 mm, titik paling tebalnya 13,7 mm, dan beratnya 138 gram.
Walau cukup mungil, layarnya tetap ditopang dengan resolusi yang cukup yakni FHD+ dan menggunakan aspek rasio 16:9, sehingga tetap cukup lebar dan tidak terlalu tinggi. Bezel atas dan bawahnya memang sedikit terlihat, tetapi tidak terlalu tebal, dan kamera depannya sudah dikemas dalam bentuk punch hole di pojok kanan atas.
Selain layar kecil, yang membuatnya begitu unik ialah lekukan di bagian belakangnya yang begitu ergonomis. Desain seperti sering kita jumpai pada nenek moyang smartphone, kesan jadul yang melekat justru menjadi daya tariknya dan balutan warna hitam atau putih justu malah terlihat menggemaskan.
Soal performa, Balmuda Phone cukup tangguh berkat chipset Snapdragon 765 yang dipadukan dengan RAM 6GB dan penyimpanan 128GB. Fitur lain termasuk satu kamera belakang 48MP, pemindai sidik jari, baterainya berkapasitas 2.500 mAh yang dapat diisi dayanya lewat port USB-C atau secara nirkabel dengan charger bersertifikasi Qi.
Dari sisi perangkat lunak, Balmuda Phone sudah menjalankan Android 11 dengan swipe interface dan kontrol berbasis gesture yang dirancang khusus. Balmuda juga membuat aplikasi kamera, kalender, catatan, dan kalkulatornya sendiri.
Untuk harga, Balmuda Phone dijual JPY 104.800 atau sekitar Rp13 jutaan. Pre-order di Jepang dimulai tanggal 17 November dan penjualan resmi dijadwalkan pada 26 November. Sayangnya, nyaris tidak mungkin untuk Balmuda Phone berlabuh di Indonesia.
Sumber: GSMArena