Tidak mengejutkan bagi perusahaan seperti Baidu – yang memang serius mengembangkan teknologi AI – untuk terjun ke persaingan pasar smart speaker. Di Tiongkok sendiri, Alibaba sebelumnya sudah mengawali persaingan di kategori ini lewat Tmall Genie, yang dari bentuknya saja sudah kelihatan bahwa perangkat tersebut mengambil Amazon Echo dkk sebagai sumber inspirasinya.
Namun Baidu memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Dalam mendesain smart speaker-nya, mereka menggandeng Teenage Engineering, pabrikan asal Swedia yang dikenal lewat produk-produk eksentriknya, macam synthesizer Pocket Operator. Hasilnya adalah Raven H, yang sepintas lebih cocok dijadikan dekorasi ruangan dengan penampilan warna-warninya.
Raven H melupakan gaya desain silindris atau membulat yang selama ini diadopsi hampir semua smart speaker lain. Panel teratasnya yang berlubang-lubang sebenarnya merupakan panel LED interaktif sekaligus panel kontrol berbasis sentuh, yang dapat dilepas dan dijadikan remote control jika perlu.
Di bawahnya, sederet speaker, mikrofon dan baterai menegaskan perannya sebagai perangkat audio portable. Perangkat ini menjalankan sistem DuerOS besutan Baidu sendiri, dan fungsi yang ditawarkan kurang lebih sama seperti smart speaker lain di pasaran. Nama Raven sendiri berasal dari startup AI bernama Raven Tech yang sebelumnya sudah diakuisisi oleh Baidu.
Sayangnya, seperti yang sudah bisa kita duga, Raven H hanya akan dipasarkan di Tiongkok saja, dengan banderol harga 1.699 yuan, atau sekitar 3,5 juta rupiah. Di saat yang sama, Baidu juga memperkenalkan smart speaker lain bernama Raven R, yang juga didesain bersama Teenage Engineering.
Raven R turut mengemas panel sentuh dan panel LED interaktif, tapi yang membedakannya dari Raven H adalah sebuah lengan robotik yang bisa berdansa mengikuti irama musik jika perlu, dan untuk sekarang ia masih berwujud prototipe ketimbang produk final.
Sumber: The Verge.