Perkembangan teknologi smartphone memberi banyak kemudahan di kehidupan new normal. Mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari, pesan makanan, pesan transportasi, bayar tagihan, dan banyak lagi yang bisa dilakukan dari ujung jari lewat ponsel pintar.
Siapa sangka, perangkat yang dulunya dirancang sebagai alat komunikasi ini fungsinya meluas begitu lebar. Bahkan termasuk untuk menunjang produktivitas kerja atau menjalankan bisnis, belajar mengajar, dan bermain, bagi sebagian orang smartphone juga telah menjadi pusat hiburan. Dengan banyaknya fitur yang ditawarkan oleh smartphone, berapa penyimpanan internal ideal untuk smartphone di tahun 2021?
Kapasitas yang Ideal
Saat ini, smartphone Android entry-level terbaru pada rentang harga Rp1-2 jutaan, kebanyakan sudah dibekali penyimpanan internal 32GB atau 64GB. Tahun 2020 lalu, 16GB juga masih dijumpai pada smartphone di bawah satu juta.
Sementara, smartphone kelas menengah rata-rata memiliki penyimpanan berkapasitas 64GB hingga 128GB. Lalu, untuk smartphone flagship umumnya tersedia dengan opsi penyimpanan 128GB dan 256GB, serta hingga 512GB khusus model tertingginya. Seperti smartphone berlabel Ultra dari Samsung (Galaxy Note20 Ultra dan S21 Ultra) dan iPhone Pro Max dari Apple.
Kapasitas ideal di smartphone tentu tidak bisa dipukul sama rata, melainkan harus berdasarkan segmentasinya. Di kelas entry-level misalnya, smartphone ini dirancang untuk menangani kebutuhan dasar komputasi harian. Seharusnya 32GB sudah cukup memadai untuk menampung banyak aplikasi yang dibutuhkan pengguna. Bila ingin menyimpan lebih banyak file, slot microSD masih menjadi fitur andalan untuk memperluas jumlah memori.
Lanjut di kelas menengah, segmennya sebenarnya cukup luas, jadi saya fokuskan pada rentang harga Rp4-6 jutaan. Di kelas ini, chipset yang digunakan sudah cukup powerful untuk bermain game HD dan juga memiliki kemampuan kamera yang bagus.
64GB mungkin masih memadai sebagai opsi penyimpanan minimum di kelas menengah, asalkan dikontrolnya dengan baik aplikasi yang dipasang dan file yang disimpan. Faktanya bahkan smartphone terbaru Apple seperti iPhone 12 dan iPhone SE generasi ke-2 juga masih tersedia dalam varian dasar 64GB.
Meski begitu, saya pikir 128GB adalah yang paling ideal di smartphone menengah pada tahun 2021. Untuk fleksibilitas dan kenyamanan penggunaan jangka panjang tanpa terganggu pembatasan fitur karena memori hampir penuh.
Pada smartphone flagship, 128GB justru menjadi pilihan dasar. Dengan tingginya spesifikasi dan fitur-fitur canggih yang ditawarkan, seperti perekam video 8K dan membengkaknya ukuran game-game HD, opsi 256GB bakal semakin dirilik.
Rekan saya, mas Glenn berpendapat bahwa “berhubung resolusi foto dan video terus naik, seharusnya 128GB menjadi standar minimal di tahun 2021 untuk segmen mid-end sampai high-end. Kecuali paling di segmen budget, mungkin kombinasi 64 GB + microSD masih cukup masuk akal.”
“Untuk penyimpanan di smartphone, kalau menurut saya idealnya 128GB dan minimal 64GB. Sisanya pakai cloud sih, sekarang sudah banyak yang kasih free cloud atau kalau pakai Samsung sudah bisa dengan mudah pakai Dex untuk memindahkan ke PC,” tambah Wiku Baskoro, editor in chief Dailysocial Gadget.
Fitur Canggih dan Jaringan 4G
Kebiasaan orang dalam menggunakan smartphone telah berubah, beberapa tahun yang lalu saya masih suka mengunduh dan mengoleksi lagu dan film. Bahkan saya masih memiliki ratusan film yang tersimpan di harddisk. Mungkin sebagian orang masih melakukannya, tetapi sebagian besar lain sudah lama beralih ke metode streaming.
Untuk musik misalnya, saat ini pengguna smartphone bisa mengandalkan aplikasi seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan lainnya. Lalu untuk menonton film, ada Netflix, Iflix, Disney+ Hotstar, dan lainnya. Tingginya aktivitas streaming ini tentunya berkat peningkatan kecepatan internet 4G yang semakin stabil dan harga paket internet lebih murah dengan kuota lebih besar, sayangnya di Indonesia masih belum relevan bila bicara tentang 5G untuk sekarang.
Selain metode streaming, faktor lain yang mengurangi kebutuhan memori besar ialah cloud storage. Ada banyak layanan cloud storage, beberapa menawarkan kapasitas gratis dan perlu langganan bila ingin menambah kapasitas lebih besar, termasuk Google Drive, OneDrive, DropBox, dan banyak lagi.
Saat tulisan ini dibuat, sebagai informasi Google Drive menawarkan penyimpanan gratis 15GB, 100GB dengan harga Rp26.900 per bulan, 200GB Rp43.00 per bulan, dan 2TB Rp135.000 per bulan. Saya berlangganan 100GB sebagai penyimpanan sekunder untuk backup arsip penting.
Selanjutnya kita bahas aspek kamera, peningkatan tren konten berbasis video, dan gaming di smartphone yang menuntut ruang penyimpanan sangat tinggi. Terkhusus smartphone flagship, tiap tahun membawa pembaruan sensor gambar yang lebih baik, termasuk ukuran sensor lebih besar dan resolusi tinggi. Belakangan fitur-fitur video juga terus meningkat, termasuk ketersediaan mode video pro dan kemampuan merekam video 4K 60fps, serta video beresolusi 8K pada 24fps.
Bagi content creator, merekam video beresolusi 4K dengan frame rate 60fps merupakan suatu kemewahan dan itu sudah menguras banyak memori. Ditambah kemampuan video 8K, sebagai gambaran footage satu menit bisa memakan 600-800MB. Saat ini, saya belum melihat urgensinya pemanfaatan perekam video 8K dari smartphone.
Selain itu, tidak diragukan lagi bahwa kualitas game mobile terus meningkat, baik dari sisi grafis dan juga gameplay. Sebagai contoh, game besutan miHoYo Limited yaitu Genshin Impact dan Honkai Impact 3. Pada smartphone Samsung Galaxy A71 saya, masing-masing berukuran 6,74GB dan 4,94GB. Game HD lain yang saya install PUBG Mobile 4,38GB, Mobile Legends: Bang Bang 3,64GB, dan Arena of Valor 3,79GB.