Dark
Light

BagiData Sajikan Platform yang Mungkinkan Pengguna Monetisasi Data Pribadinya

2 mins read
July 6, 2018
Platform BagiData jembatani monetisasi antara pengguna dengan brand yang menginginkan engangement
Platform BagiData jembatani monetisasi antara pengguna dengan brand yang menginginkan engangement

BagiData merupakan platform yang memungkinkan pengguna internet menyerahkan dan mengontrol data mereka untuk dimonetisasi. Konsepnya pengguna dapat mendaftarkan diri lalu menghubungkan kanal digital yang dimiliki (misalnya Facebook, Twitter, Instagram, hingga WhatsApp) untuk kebutuhan komersial. Dari sisi brand atau bisnis, platform BagiData menjadi kanal pemasaran untuk menargetkan kalangan konsumen secara langsung berdasarkan data personal yang telah disetorkan pengguna.

Peran platform BagiData di sini sebagai middleware, menyimpan data pengguna sekaligus memastikan data tersebut aman. Sementara brand yang menggunakan layanan tersebut akan memiliki dasbor khusus. Di sana brand dapat memilih kriteria konsumen seperti apa yang ditargetkan.

Di BagiData, pengguna dapat memberikan izin datanya untuk diinvestasikan, dan mengizinkan dikirimi penawaran melalui SMS, WhatsApp, atau Email. Setiap kali mendapat penawaran melalui BagiData, pengguna akan mendapatkan bagian pendapatan juga dari data mereka. Untuk setiap data yang disetor (misalnya struk belanja atau profil data diri), pengguna juga akan mendapatkan imbalan berupa kredit tunai atau poin.

Co-Founder & CEO BagiData Ikhwan Reza menjelaskan, “BagiData memberikan akses kepada pengguna internet untuk mengontrol data mereka, selain itu pengguna internet juga dapat menghasilkan uang dengan menginvestasikan data yang dimiliki. Saat ini data yang dapat diinvestasikan adalah sosial media dan juga struk belanjaan online maupun offline.”

Tim founder BagiData / BagiData
Tim founder BagiData / BagiData

Startup yang diinisiasi program inkubator Amoeba milik Telkom ini didirikan oleh tiga orang founder, yakni Ikhwan Reza (CEO), Risky Gelar Maliq (CMO), dan Dindin Zaenuddin (CTO). Ide pengembangkan BagiData berangkat dari keinginan para founder untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai data.

“Data itu berharga dan pengguna internet berhak mendapatkan sesuatu dari data mereka, selama ini data pengguna internet di-mining mostly tanpa permission, tricky, dan diam-diam. Kami percaya setiap orang berhak mengontrol data mereka,” ujar Ikhwan.

Jaminan privasi dan perlindungan data

Bermain dengan data, maka masalah privasi dan keamanan menjadi hal yang krusial. Namun demikian tim BagiData meyakinkan bahwa mereka sangat ketat dalam urusan dengan keamanan dan privasi tersebut. Mereka menjelaskan bahwa metode yang digunakan tidak ada perpindahan data kepada pihak lain. Mitra hanya diberikan Engangement Tools untuk menyampaikan kampanye kepada pengguna yang mengizinkan datanya digunakan. Dari sana mitra hanya bisa melihat karakteristik dan jumlah orangnya saja, tanpa pernah tahu siapa orang yang disasar tersebut.

“Sewaktu-waktu jika diinginkan pengguna dapat memutuskan profil online mereka, yang berarti datanya tidak lagi dapat kami gunakan. Dapat dipastikan juga untuk kampanye selanjutnya mereka tidak akan mendapatkan promo apa pun, data yang sudah ditarik tidak akan digunakan. BagiData akan mengadopsi standar GDPR (General Data Protection Regulation) oleh Uni Eropa dalam menjaga keamanan data,” jelas Ikhwan.

Tampilan aplikasi BagiData dari sudut pandang pengguna
Tampilan aplikasi BagiData dari sudut pandang pengguna

Para perusahaan yang akan memanfaatkan data ini dapat membeli paket Engagement berdasarkan platform publikasi yang dipilih, yakni: WhatsApp, SMS, Email. Sedangkan kriteria pengguna dikategorikan dalam segmentasi tertentu mempelajari profil media sosial yang diinputkan oleh pengguna. Ikhwan juga menambahkan, selain dapat memanfaatkan basis data BagiData, perusahaan juga dapat mengunggah datanya sendiri untuk dikelola menggunakan dasbor Engagement Tools yang disediakan oleh BagiData.

Optimis dengan tren digital yang ada di Indonesia, tahun ini BagiData menargetkan mampu merangkul 100 ribu lebih pengguna.

Previous Story

Mengenal Kamera Mirrorless Sony dengan Sensor Full Frame

Penandatangan MoU antara First Media - SoftBank Corp. / First Media
Next Story

Softbank dan First Media Umumkan Kemitraan Pengembangan Solusi IoT

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru