Terus bertumbuhnya jumlah pengguna internet di Indonesia dewasa ini, membuat praktisi industri IT tak hanya datang dari kalangan perusahaan dan pelaku bisnisnya saja, namun roda pergerakannya juga didukung oleh kalangan komunitas yang keberadaanya tak bisa dipandang sebelah mata. Para insan komunitas yang kerap mewakili keinginan pasar, nyatanya mendatangkan daya tarik tersendiri bagi beberapa perusahaan IT terkemuka dunia untuk menggandeng mereka demi melancarkan bisnisnya di Indonesia.
Dalam sebuah konsep pemasaran horizontal, para konsumen itu sendiri yang nantinya memutuskan untuk menggunakan suatu produk berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari teman, rekan, atau keluarga yang mereka percayai, bukan perusahaan yang menjanjikan suatu produk. Maka dari itu demi kepentingan perusahaan, interaksi antara sebuah bisnis dan konsumen haruslah semakin horizontal. Namun, bagaimana konsep tersebut diterapkan di Indonesia?
Sebut saja beberapa perusahaan besar seperti; Nokia, BlackBerry, dan Baidu, mereka diketahui sering menggunakan konsep pemasaran horizontal, di mana intensitas interaksi dengan para insan komunitas terus ditingkatkan demi mewujudkan keinginan pasar. Seperti misalnya saja perhelatan BlackBerry Jam Camp untuk unjuk kebolehan di dunia internasional. Ada pula perhelatan yang sering diadakan Nokia seperti DVLUP Porting Day yang merangkul komunitas pengembangnya untuk turut mewarnai serunya dunia komunitas IT.
Serangkaian acara demikian dimanfaatkan untuk media edukasi dan saling bertukar informasi bagi para konsumen. Perusahaan sendiri hanya menjadi konektor demi memfasilitasi kegiatan-kegiatan positif mereka. Setelahnya, komunitas akan secara sukarela dapat menyebarkan informasi mengenai segala macam produk-produknya kepada orang-orang terdekatnya.
Seperti Nokia dan BlackBerry, Baidu sebagai perusahaan berbasis teknologi asal Tiongkok turut membangun komunitas antar para pengguna produknya dengan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat. Contohnya bisa dilihat melalui Baidu PowerUP yang dirancang sebagai sebuah pesta teknologi, dengan tujuan yakni pengenalan teknologi terkini di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi solusi kehidupan sehari-hari. Selain itu, sejumlah acara tematis seperti Nobar In The Sky yang berbarengan dengan perhelatan Piala Dunia 2014 juga tak ketinggalan digelar, sembari mengadakan pula ajang Miss Soccer yang mencari sosok wanita muda yang merepresentasikan semangat Baidu menggarap pasar muda.
Perusahaan tentu tak hanya akan semakin menambah brand awareness yang kian tinggi, namun juga personal engagement yang turut pula meluas, sehingga dampak yang ditimbulkan jelas menumbuhkan bisnis yang sangat signifikan di tengah-tengah pasar tentu akan mudah diraih. Ketimbang harus menggelontorkan dana besar untuk promosi melalui media masa, membangun citra melalui komunitas dipercaya menjadikan loyalitas konsumen dapat membentuk investasi pertumbuhan perusahaan. Langkah tersebut sangat baik mengingat Indonesia memiliki SDM dalam jumlah besar, terutama para startup yang dapat memanfaatkan komunitas sebagai public relation cuma-cuma bagi mereka.
Disclosure: Tulisan ini didukung oleh Baidu Indonesia
[Ilustrasi foto: Shutterstock]