Dark
Light

Bagaimana Founder Menyikapi Keragaman dalam Kultur Startup

2 mins read
September 15, 2016
Menyikapi keragaman dalam sudut pandang founder startup / Shutterstock

Sebuah lembaga riset independen Lawless Research baru saja merilis sebuah laporan berjudul “Tech Startups: Diversity & Inclusion”. Melibatkan sekurangnya 700 founder startup sebagai responden, laporan ini banyak mengemukakan fakta unik seputar pendekatan kepemimpinan. Salah satu yang cukup disorot adalah kultur keragaman dalam sebuah habit kepemimpinan. Rata-rata para founder setuju bahwa keragaman penting ditumbuhkan dalam lingkungan tim.

Keragaman yang dimaksud di sini adalah keragaman dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya keragaman gender, keahlian, latar belakang hingga passion. Dalam ekonomi global yang kompetitif ini diyakini bahwa keragaman tersebut menjadi elemen kunci untuk menghasilkan berbagai macam terobosan baru. Riset ini akan turut mengemukakan bahwa keragaman yang semakin tinggi akan mengantarkan bisnis pada pendapatan yang lebih tinggi, termasuk pencapaian pangsa pasar yang lebih besar, dan yang paling penting retensi karyawan akan menjadi lebih baik.

Hasil penelitian terkait dengan kultur keragaman di startup / Lawless Research
Hasil penelitian terkait dengan kultur keragaman di startup / Lawless Research

Pertanyaan selanjutnya tentu mengerucut pada tujuan yang diharapkan dari keragaman tersebut. Dan masih tentang keyakinan mayoritas para founder yang menjadi responden dalam survei. Pada dasarnya sebagian besar meyakini bahwa keragaman di sebuah tim bisnis akan cenderung memberikan dampak positif ke dalam alur usaha. Namun secara lebih spesifik yang banyak diyakini dan diharapkan dari sebuah keragaman dalam tubuh bisnis adalah munculnya ide kreatif dan inovasi berkat pemikiran dan sudut pandang yang beragam. Millennials dihadapkan pada sebuah era disruption. Penemuan atau pendekatan baru banyak diupayakan untuk menggantikan model tradisional yang sudah berjalan mapan. Dan untuk mewujudkannya inovasi menjadi proses kunci di dalamnya.

Temuan menarik yang ada dalam riset justru hal yang kaitannya dengan peningkatan nilai finansial memiliki persentase yang cukup kecil. Sedangkan strategi penyelesaian masalah menjadi salah satu prioritas yang ingin dicapai. Ini turut mengindikasikan bagaimana pola pikir pemimpin di lanskap startup dalam mengalihkan prioritas. Bisa disimpulkan secara sederhana, kesempurnaan produk atau layanan menjadi fokus di ranking teratas.

Apa yang diharapkan dari sebuah keragaman dalam kultur startup / Lawless Research
Apa yang diharapkan dari sebuah keragaman dalam kultur startup / Lawless Research

Membahas tentang sumber daya manusia (SDM), laporan tersebut turut menyinggung tentang bagaimana seorang founder menghadapi “unconscious bias”, sebuah bias yang disebabkan karena seorang individu yang secara implisit banyak membawa dampak merugikan kepada anggota tim. Sebanyak 92 persen dari para responden mengaku akrab dengan keadaan itu, namun hanya 43 persen yang mengaku mengupayakan untuk mereduksi bias tersebut. Cara paling umum yang ditempuh untuk mengurangi bias adalah melakukan diskusi informal mengenai topik tersebut dan melakukan audit dalam kriteria dan proses perekrutan, termasuk beberapa melakukan training terpadu.

Upaya-upaya yang digalakkan untuk menelurkan keragaman kultur startup / Lawless Research
Upaya-upaya yang digalakkan untuk menelurkan keragaman kultur startup / Lawless Research

Beberapa founder juga melakukan tindakan strategis dari dini untuk membentuk sebuah keragaman di dalam kultur kerja startup masing-masing. Umumnya ada tiga hal yang ditekankan untuk meningkatkan keragaman tersebut, yakni melalui proses seleksi, proses pelatihan dan penawaran benefit bagi si pekerja. Startup yang memiliki keragaman lebih pada tim teknis lebih banyak membakukan policy proses perekrutan, termasuk wawancara.

Untuk membentuk keanekaragaman (terutama dari sisi kepemimpinan), umumnya diadakan pelatihan khusus pengembangan profesi dan juga program mentoring yang memfokuskan pada penanaman prinsip-prinsip kepemimpinan.

Previous Story

Persaingan Stasiun Televisi Merambah ke Platform Streaming Video

Next Story

Aplikasi Belajar Coding Swift Playgrounds Kini Sudah Tersedia di App Store

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.