Audi resmi memperkenalkan mobil elektrik perdananya, e-tron, pada bulan September 2018. Setahun berselang, portofolio mobil bertenaga listrik mereka sudah bertambah berkat kehadiran e-tron Sportback, yang disingkap ke publik di ajang LA Auto Show baru-baru ini.
Saya sebenarnya bisa mendeskripsikan mobil ini dalam satu kalimat: ia merupakan versi lebih sporty dari e-tron SUV. Namun pada kenyataannya, e-tron Sportback menawarkan lebih dari itu. e-tron Sportback pun sebenarnya masih masuk kategori SUV, akan tetapi atap belakangnya yang melandai membuat orang-orang lebih sreg menyebutnya sebagai crossover.
Perubahan fisik itu tak hanya mengubah nilai estetikanya semata, melainkan juga berpengaruh positif terhadap performanya. Audi mengklaim e-tron Sportback dengan atap melandainya punya drag coefficient yang lebih rendah, dan itu menjadikannya sanggup menempuh jarak yang sedikit lebih jauh meski kapasitas baterainya sama persis dengan milik e-tron SUV.
Pada varian yang dibekali baterai 95 kWh misalnya, e-tron Sportback disebut mampu menempuh jarak 446 kilometer dalam sekali pengisian, sedangkan e-tron SUV cuma 400 kilometer dengan kapasitas yang sama. Cukup mengesankan mengingat bobot mobil ini masih berkisar di angka 2,5 ton.
Menenagai sistem penggerak empat rodanya adalah sepasang motor elektrik, dengan output daya total sebesar 265 kW, atau setara 350 tenaga kuda. Akselerasi 0 – 100 km/jam ia catatkan di angka 5,7 detik, sedangkan top speed-nya dibatasi di angka 200 km/jam. Angka-angkanya kedengaran familier? Itu dikarenakan e-tron Sportback mengusung motor elektrik yang sama persis seperti saudaranya.
Kemiripannya terus berlanjut sampai ke interior futuristisnya yang dipenuhi layar. Total ada lima layar yang bisa kita jumpai di dalam kabinnya: 12,3 inci di balik lingkar kemudi, 12,1 inci di tengah dashboard dan 8,6 inci di bawahnya, serta sepasang layar 7 inci di sebelah ventilasi AC kiri dan kanan yang bertindak sebagai spion virtual.
Yang cukup berbeda adalah lampu depannya. e-tron Sportback menjadi panggung debut atas teknologi lampu LED digital matrix generasi terbaru buatan Audi. Kunci di balik teknologi ini adalah sebuah chip yang mengemas satu juta micromirror – disebut mikro karena lebar masing-masing cerminnya cuma satu per sekian ratus milimeter.
Tiap-tiap unit micromirror itu bisa dimiringkan hingga 5.000 kali per detik. Angka-angkanya benar-benar terdengar luar biasa, tapi apa kegunaannya sebenarnya? Sederhananya, sorotan lampu depan e-tron Sportback ini dapat diarahkan sekaligus dibentuk dengan amat presisi, dan ini sangat krusial demi meningkatkan keselamatan berkendara, baik untuk pemilik e-tron Sportback maupun pengemudi lainnya.
Lalu seberapa mahal e-tron Sportback jika dibandingkan saudaranya? Tidak banyak. Varian bawahnya yang dibekali baterai lebih kecil daripada yang dijelaskan di atas dibanderol mulai 71.350 euro – setara $79.000, hanya terpaut sedikit dibanding e-tron SUV. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai musim semi tahun depan.