Dark
Light

ATSI Umumkan Tiga Startup yang Diangkat Sebagai “OTT Nasional”

1 min read
March 16, 2016

ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia) bulan Desember lalu menyatakan niatnya untuk membantu tiga startup Indonesia. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 11 Maret 2016 akhirnya proses seleksi selesai. Terpilihlah tiga startup yang akan dibantu ATSI. Tiga nama tersebut adalah Qlue, Catfiz, dan Sebangsa. Sebangsa menawarkan layanan media sosial, Catfiz menawarkan layanan pesan instan, sementara Qlue merupakan salah satu layanan media sosial/forum/pelaporan warga yang sudah diterapkan di beberapa kota, salah satunya Jakarta dan Bekasi.

Menanggapi pemilihan Qlue dalam daftar pilihan ATSI, CEO Qlue Rama Raditya mengungkapkan kebanggaannya. Ia optimis dengan adanya pembinaan ini Qlue berpeluang untuk digunakan secara nasional oleh kota-kota di seluruh Indonesia, bahkan tidak menutup kemungkinan Qlue bisa menjadi salah satu layanan OTT global.

Pemilihan OTT Nasional binaan ATSI dan Kemenkominfo ini dikatakan merupakan bagian dari komitmen mengembangkan talenta muda Indonesia yang memiliki komitmen dan idealisme untuk mengembangkan industri kreatif di tanah air.

ATSI sendiri terdiri dari Indosat Ooredoo, Telkomsel, XL, Hutchison 3 Indonesia dan Smartfren. Diungkapkan Ketua ATSI Alexander Rusli, OTT Nasional terpilih akan dibantu oleh para anggota ATSI berupa SMS blast ke pelanggan, penyebutan dalam materi promosi sesuai dengan program masing-masing operator, dan mengadakan joint event bersama untuk mendongkrak jumlah pelanggan.

“OTT Nasional tersebut akan benar-benar dilepas pembinaannya kalau jumlah pelanggannya sudah mencapai minimal 20 juta pelanggan,” ujar Alex.

Program OTT Nasional ini juga didukung Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia menyatakan OTT Nasional harus terus dipromosikan dan diperkuat sebagai bagian dari pembinaan di sektor industri dan ekonomi kreatif.

“Dukungan ATSI diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perkembangan OTT Nasional. Perkembangan industri kreatif berbasis digital dalam negeri akan menjadi modal penting bagi bangsa Indonesia untuk bersaing di ranah global,” jelasnya.

OTT asing vs OTT Nasional

Kebetulan atau tidak, OTT Nasional diumumkan mendekati pengumuman regulasi yang memaksa OTT asing untuk mendirikan bentuk usaha tetap di Indonesia agar tetap bisa beroperasi. Regulasi tersebut dikabarkan akan rampung pada akhir Maret. Jika regulasi itu benar-benar disahkan maka layanan seperti WhatsApp, Facebook, Line, Twitter dan lain-lain wajib memiliki izin badan usaha tetap dan turut serta membayar pajak. Jika tidak mereka terancam tidak boleh beroperasi di Indonesia.

Jika boleh menebak, OTT Nasional ini disiapkan sebagai alternatif jika nantinya OTT asing tidak bisa memenuhi regulasi tersebut. Mengingat belum ada tanggapan atau informasi lebih lanjut tentang siapa yang bersedia (dan tidak bersedia) mengurus izin badan usaha tetap di Indonesia kemungkinan semua OTT asing akan diblokir masih terbuka. Kemudian OTT Nasional akan di-push sebagai pengganti.

Menjadi sebuah pertanyaan besar tentunya ketika tiba-tiba operator telekomunikasi bersama-sama membantu startup, lebih spesifik lagi OTT. Pasalnya tempo hari para operator ini sempat mengeluhkan para penyedia OTT asing yang berjalan di infrastruktur mereka tanpa memberikan kontribusi. Jadi apakah ini murni menaikkan industri kreatif Indonesia atau sekedar bisnis? Apakah ATSI bisa bersikap netral, dalam semangat netralitas Internet, untuk urusan OTT nasional vs OTT asing?

Previous Story

Hadang iPhone SE, Samsung Siapkan Galaxy S7 Mini?

Next Story

Asdos Sediakan Tempat Diskusi Seputar Dunia Perkuliahan untuk Calon Mahasiswa

Latest from Blog

Don't Miss

DailySocial mewawancarai Alex Rusli selaku Angel Investor / DailySocial

[Video] Alasan “Angel Investor” Berinvestasi di Startup

Sejauh ini, tren angel investor kebanyakan terlibat dalam pendanaan pre-seed,
Grosirone menawarkan solusi supply chain untuk distributor dan pelaku UMKM di Indonesia

Startup Penyedia Solusi Supply Chain GrosirOne Targetkan Pendanaan Seri A 142 Miliar Rupiah

Salah satu startup penyedia solusi supply chain, GrosirOne, sedang mengincar