Smartphone flagship dengan ukuran yang ringkas sudah tergolong cukup langka dewasa ini. Alasannya mungkin karena memang pasarnya sudah terlalu kecil, akan tetapi hal itu rupanya tidak mencegah Asus mencoba mengisi kekosongan.
Seperti di tahun sebelumnya, Asus tahun ini kembali memperkenalkan dua smartphone flagship sekaligus. Yang berbeda, keduanya kali ini berbeda ukuran: Zenfone 8 dengan layar 5,9 inci, Zenfone 8 Flip dengan layar 6,67 inci.
Kita mulai dari Zenfone 8 terlebih dulu. Dengan dimensi 148 x 68,5 x 8,9 mm dan bobot 169 gram, ia memang tidak sampai sekecil iPhone 12 Mini, akan tetapi secara keseluruhan masih terkesan cukup ringkas untuk digunakan dengan satu tangan. Layarnya pun cukup istimewa; AMOLED dengan resolusi 1080p dan refresh rate 120 Hz, tidak ketinggalan pula tingkat kecerahan maksimum 1.100 nit dan sertifikasi HDR10+.
Di balik layarnya sudah tertanam sensor sidik jari, dan layarnya sendiri dilapisi oleh kaca Gorilla Glass Victus. Masih seputar fisiknya, Zenfone 8 mengusung sertifikasi ketahanan air dan debu IP68, dan di sisi atasnya masih ada sebuah headphone jack.
Seperti halnya iPhone 12 Mini, Zenfone 8 hanya dibekali dengan dua kamera belakang saja: kamera utama 64 megapixel (Sony IMX686) dan kamera ultrawide 12 megapixel (Sony IMX363) yang bisa merangkap peran sebagai kamera macro karena mampu mengunci fokus dari jarak sedekat 4 cm. Di depan, ada kamera selfie 12 megapixel (Sony IMX663). Ketiga kameranya mendukung teknologi Dual Pixel AF.
Soal performa, Zenfone 8 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 888, lengkap dengan pilihan RAM 6 GB, 8 GB, atau 16 GB, serta pilihan storage 128 GB atau 256 GB. Baterai yang tertanam memiliki kapasitas 4.000 mAh, serta mendukung fast charging 30 W. Sekali lagi, flagship tapi ringkas. Juga flagship adalah harganya, yang dimulai di €600 untuk pasar Eropa, atau kurang lebih setara 10,4 jutaan rupiah.
Zenfone 8 Flip
Beralih ke Zenfone 8 Flip, ponsel ini pada dasarnya merupakan Zenfone 7 yang telah menerima penyegaran spesifikasi. Keunggulan utamanya, seperti yang sudah bisa ditebak dari namanya, adalah modul kamera belakang yang bisa di-flip sampai menghadap ke depan. Alhasil, layarnya pun bebas poni ataupun tompel.
Yang mungkin agak disayangkan adalah, spesifikasi kameranya sama persis seperti tahun lalu: kamera utama 64 megapixel (Sony IMX686), kamera ultra-wide 12 megapixel (Sony IMX363), dan kamera telephoto 8 megapixel dengan 3x optical zoom. Bukan berarti kualitas kameranya jelek, tapi semestinya akan lebih menarik lagi jika hardware kameranya diperbarui.
Juga tidak berubah adalah layarnya, masih AMOLED dengan resolusi 1080p dan refresh rate 90 Hz, bukan 120 Hz seperti milik Zenfone 8 tadi. Beruntung sensor sidik jarinya sudah dipindah ke bawah layar.
Urusan spesifikasi, Zenfone 8 Flip ditenagai chipset Snapdragon 888, RAM 8 GB, dan pilihan storage internal 128 GB atau 256 GB. Tidak seperti adik kecilnya, Zenfone 8 Flip datang membawa slot kartu microSD. Kapasitas baterainya tentu lebih besar di angka 5.000 mAh, dan ia turut mendukung fast charging 30 W menggunakan adaptor bawaan yang termasuk dalam paket penjualannya.
Di Eropa, perangkat ini dijual dengan banderol mulai €800 (± Rp13,85 jutaan). Pemasarannya di negara-negara lain kabarnya akan segera menyusul dalam waktu dekat.
Sumber: GSM Arena.