Setelah dua pemain besar di ranah grafis akhirnya mengungkap deretan GPU mereka, kini tinggal para produsen hardware saling adu balap menciptakan produk canggih serta melakukan refresh komponen terhadap device yang masih dipasarkan. Asus sendiri tidak membuang banyak waktu, segera melangsungkan acara gathering kecil selepas masa liburan.
Di sini, sang perusahaan teknologi asal Taiwan itu tidak melangsungkan peluncuran besar-besaran seperti biasa, hanya menginformasikan agenda jangka pendek serta men-tease satu device anyar di keluarga Republic of Gamers, ditujukan bagi konsumen ‘tradisional’ yang masih menganggap PC desktop sebagai medium gaming terbaik. Sempat dipamerkan di Computex 2016, Asus menyingkap rencana untuk membawa ROG GT51CA ke Indonesia.
Sebelum membahasnya lebih jauh, ada satu kabar buruk: unit demo ROG GT51CA yang seharusnya dipamerkan di acara itu masih tertahan di Bea Cukai. Jadi Asus hanya bisa memberikan presentasi mengenai fitur dan performa hardware, tapi tidak ada sesi hands-on serta demonstrasi.
Desktop gaming ROG memang terkenal dengan penampilan uniknya, dan GT51CA sama sekali tidak mengecewakan jika Anda menginginkan desain yang futuristis serta agresif. Sekalias, bagian depannya mengingatkan saya pada robot Decepticon. Kesan ini diperkuat oleh sepasang lampu LED berwarna merah mirip mata, dan area ‘mulut’ asimetris ala turbin pesawat tempur.
Wujud tubuhnya terinspirasi dari prinsip aerodinamis, terdiri atas rangkaian poligon. Di sisi samping, terdapat jendela buat memudahkan kita mengintip hardware di dalam. Asus menyediakan sistem pengelolaan kabel sehingga jeroan PC Anda terlihat rapi. Besarnya perhatian Asus terhadap desain membuahkan hasil membanggakan, GT51CA merupakan penerima penghargaan CES Innovation Awards 2016 dan memenangkan iF Design Award 2016.
GT51CA turut membawa kabar gembira bagi Anda yang gemar mengutak-atik. PC ini menawarkan keleluasaan kustomisasi efek pencahayaan di casing, dari mulai logo khas ROG, air in-take ‘turbin jet’, serta striping – dengan pilihan sebanyak delapan juta warna. Satu lagi: saat mode overclock diaktifkan, pola pencahayaan akan berubah lebih dramatis. PC mengusung lighting ‘Aura’ di mana efek LED tak cuma terbatas di luar, namun juga tersinkronisasi ke LED di motherboard.
Melihat wujudnya secara keseluruhan, Asus TOG GT51CA memang kurang cocok bagi ruang gaming berukuran kecil. Dimensi desktop gaming tersebut cukup besar, yaitu 262,17×599,5×582,88-milimeter, dan mempunyai bobot 23-kilogram.
Buat mempermudah user, Asus mencantumkan port-port penting di bagian depan PC, di antaranya tiga USB 3.0, sebuah port USB type-C, dan sepasang port audio in/out. Selain sajikan kecepatan transfer hingga 10Gbps, USB type-C juga mendukung fitur Quick Charging. Oh, port audio di sana bukan tipe biasa, Asus tak lupa membubuhkan chip DAC dan amplifier ESS Sabre.
Beralih ke performa hardware, Asus mempersenjatai ROG GT51 mereka dengan CPU Intel Core generasi ke-6 (i7-6700K) yang sudah dimodifikasi sehingga performanya lebih kencang sekitar 14 persen dari varian standar. Produsen kemudian menambahkan fitur Turbo Gear, yaitu kemudahan overclock via satu tombol, mendongkrak CPU hingga 4,6GHz tanpa perlu reboot. Buat solusi panas, Asus telah menyiapkan Hydro Overclocking System.
Representasi Asus sempat menjelaskan sistem pendingin yang dipakai di GT51: solusi mereka ialah memisah zona panas. CPU ditangani oleh pendingin berbasis cairan, GPU diberikan saluran udara sendiri, lalu unit power supply di bawah juga mempunyai ruang sirkulasi terisolasi. Asus mengklaim, metode tersebut bisa mengurangi temperatur sistem sampai 31 persen.
Di dapur pacu grafis, Asus menyiapkan opsi dual GPU Nvidia GeForce GTX Titan X (12GB GDDR5) atau sepasang GTX 980 (4GB GDDR5) via SLI. Menjawab pertanyaan saya, ke depan akan ada pilihan GTX seri 1000, tetapi tidak ada rencana buat menghadirkan GPU Radeon.
Menopang kedua komponen di atas, Asus membekali ROG GT61CA dengan memori RAM 16GB atau 64GB, penyimpanan SSD M.2 Gen 3 x4 (RAID 0) plus hard drive 2TB atau SSD 256GB SATA 3 256GB ditambah hard disk 1TB (tersedia konfigurasi HDD sampai 3TB dan SSD hingga 512GB), ditenagai oleh power supply 700- atau 500-Watt.
Keunikan lain ROG GT51 adalah kehadiran aksesori wearable ROG Band. Dengan mengenakan device tersebut layaknya smartband, sistem baru akan mengizinkan Anda mengakses data-data personal dalam GT51CA, atau dapat juga digunakan untuk mengaktifkan mode overclocking.
Berbicara harga, ROG GT51CA memang merupakan barang premium. Ada dua varian yang masuk ke Indonesia, tipe ‘entry–level‘ dibanderol Rp 33,4 juta, sedangkan model ‘top–end‘ ditawarkan seharga Rp 80,4 juta. Produk kabarnya akan tersedia pada bulan Agustus nanti.