Tim CS:GO papan atas asal Denmark, Astralis, baru saja mendapatkan ‘uang saku’ terbesar dalam sejarah CS:GO berkat kemenangan mereka di final ESL Pro League Season 8 dan, dengan kemenangan itu juga, Intel Grand Slam.
Intel Grand Slam merupakan gelar (sekaligus hadiah uang sebesar US$1 juta) bagi tim yang berhasil memenangkan 4 kejuaraan bergengsi yang diorganisir oleh ESL atau DreamHack Masters dalam kurun waktu 10 event yang berurutan.
Jadi, misalnya satu tim berhasil memenangkan salah satu kejuaraan ESL atau DreamHack Masters, tim tersebut harus memenangkan 3 turnamen dari 9 event yang berlangsung setelah kemenangan pertama tadi.
Astralis sendiri berhasil memperoleh Intel Grand Slam berkat kemenangan mereka di DreamHack Masters Marseille, ESL Pro League Season 7, Intel Extreme Masters Chicago, dan ESL Pro League Season 8.
Di ESL Pro League Season 8 sendiri, Astralis memang menang cukup dramatis dengan skor 3-1 atas Team Liquid di partai final. Tim yang disponsori oleh Audi ini memang berhasil membukukan 11 kemenangan tanpa kalah sebelum final melawan Liquid namun mereka sempat dibuat kewalahan oleh tim asal Amerika tadi.
Namun untungnya, Astralis hanya kecolongan di game pertama, di Mirage. Selepas kekalahan tadi, Astralis bermain lebih stabil meski Liquid memberikan perlawanan yang begitu alot.
Selama 2018, tim ini berhasil mendapatkan 9 piala, dengan tingkat kemenangan sampai dengan 50% dari semua event yang mereka ikuti. Total hadiah yang mereka dapatkan tahun ini bahkan mencapai US$3,5 juta (silakan hitung sendiri kalau jadi Rupiah), termasuk hadiah dari ESL Pro League dan Intel Grand Slam.
Dengan ini, Astralis seolah menegaskan bahwa mereka memang layak disebut sebagai tim CS:GO nomor 1 di dunia.
Intel Grand Slam sendiri akan memulai musim barunya di 2019 dengan segala capaian tim sebelumnya dihapuskan. Event pertama yang akan masuk dalam Intel Grand Slam musim kedua adalah IEM Katowice (Major).
–
Roster pemain Astralis saat memenangkan Intel Grand Slam tadi adalah:
- Nicolai “dev1ce” Reedtz
- Peter “dupreeh” Rasmussen
- Andreas “Xyp9x” Højsleth
- Lukas “gla1ve” Rossander
- Emil “Magisk” Reif