Kendati sudah berpindah kepemilikan, tampaknya Vertu belum mau menanggalkan labelnya sebagai perusahaan yang memproduksi smartphone mahal. Alasannya tentu bukan soal tak mampu bersaing, tapi lebih pada fakta pasar bahwa permintaan untuk smartphone mahal buatannya terus ada dan mungkin terus tumbuh seiring kemajuan.
Meyakini ada pangsa untuk produknya, Vertu kembali merilis sebuah smartphone baru bernama Vertu Aster Chevron. Mengemban misi yang tak biasa, Aster Chevron membekali diri dengan layar 4,7 inci Full HD, resolusi yang terbilang rendah ketimbang standar kebanyakan flagship yang sudah menggunakan resolusi QHD. Tetapi layar Aster Chevron punya satu kelebihan, ia dilapisi kristal safir yang diklaim paling kuat saat ini.
Bergeser ke bagian dalam, smartphone tiba dengan bekal chipset Snapdragon 801 bersama RAM 2GB dan memori internal 64GB. Mengemas Android 5.1 Lollipop, Aster Chevron mengandalkan baterai 2.275 untuk menopang operasional seluruh komponennya.
Secara keseluruhan, perangkat dibuat dari titanium grade 5 dan material premium yang memberikan kesan mewah di bagian luar sekaligus daya tahan dalam menahan berbagai tekanan. Garis desain Aster Chevron juga menegaskan dirinya bukanlah sebuah perangkat biasa. Garis tepi dan tombol dibuat lebih tegas dengan lapisan krom di beberapa bagian. Smartphone juga menawarkan kemampuan jepretan yang cukup baik dengan modal kamera 13MP di belakang.
Di jajaran smartphone Vertu, termasuk dibanding pendahulunya, Vertu Aster Chevron adalah yang paling terjangkau. Tapi, untuk ukuran smartphone standar, harga $4,200 tentulah masih terlalu mahal. Jika dikonversikan ke Rupiah, berarti setara dengan Rp 55 juta.
Sumber berita Vertu.