ArtSumo mungkin adalah situs daily deals pertama yang berusaha untuk membantu para seniman untuk menjual karya seni mereka secara online, dengan menggunakan pendekatan Groupon (berusaha untuk tidak menggunakan istilah “groupon clone”). Visi Artsumo adalah untuk memperluas cakupan pasar bagi para seniman dari negara berkembang yang kaya akan seni budaya, seperti Brasil, Afrika, dan tentu saja Indonesia.
Fernando Pizarro, co-founder dari ArtSumo, mengatakan, “Artsumo membawa karya seni dari negara berkembang untuk audiens yang lebih luas. Kami mendapatkan sambutan yang cukup baik sejak soft launch kami, dan kini kami ingin merekrut seniman di negara-negara dengan tradisi artistik yang kaya seperti Indonesia. Yang hebat tentang layanan kami adalah bahwa kami benar-benar membawa peluang ekonomi untuk seniman yang mungkin tidak memilikinya kesempatan, jadi kami sangat bersemangat. ”
Saya pikir mereka memiliki alasan yang kuat untuk bersemangat, seni dan kerajinan Indonesia telah diekspor ke negara-negara di Eropa dan Amerika Utara dan hal ini merupakan bisnis yang sangat besar. Menurut Pizzaro, ArtSumo saat ini mendapatkan sambutan yang baik dari seniman di Thailand dan berharap mendapatkan tren yang sama dari seniman Indonesia. Saya sendiri heran, mengapa tidak ada situs daily deals Bahasa Indonesia yang melihat ke ceruk pasar ini. Ada yang tertarik?
Anyway.
Walaupun tampilan dan nuansa situs ini membawa saya ke era web tahun 1999, saya pikir ArtSumo bisa menawarkan nilai nyata bagi para seniman baru yang mencari cara untuk memperkenalkan karya mereka ke pasar global. Karena hampir setiap bagian dari Indonesia memiliki akar budaya seni tertentu, saya tidak akan kaget jika ternyata seniman indie Indonesia akan senang dengan kehadiran ArtSumo.
Saya pernah dipanggil oleh atasan saya di kantor yang senang dengan kerajinan Indonesia untuk curhat. Saat duduk di kantornya, dia mengungkapkan kekecewaannya tentang transaksi yang dilakukan melalui ebay. Ternyata dia telah ditipu oleh seniman/broker di Indonesia yang berjanji akan mengirim karya seni yang telah dibayar tapi tak pernah kunjung tiba. Pengalaman yang sangat disayangkan, karena pengalaman buruk satu ini bisa menjadi patokan bagi dia untuk bertransaksi kembali.
Yang menjadi kendala bagi mereka yang akan membuat portal yang diulas di atas adalah bagaimana memberikan kepastian dalam standard transaksi pengiriman, mengerti urusan bea dan cukai di Indonesia dan negara penerima. This is key to success. Online e-commerce adalah pedang bermata dua. Bisa menghadirkan produk kepada audiens yang sangat luas dan dengan itu menambah revenue. Namun bisa juga menghancurkan bisnis karena bad review yang dituai. Terlepas dari kenyataan yang saya ulas, potensi sukses di pasar ini sangat besar, jadi jangan ragu-ragu untuk mencoba dan berkarya.
Halo Mas Rama, saya senang sekali membaca artikel anda tentang Artsumo karna saya sendiri yang cari-cari semua lukisan di sini di Bali. Saya seorang Kanada sudah lama tetap tingal di Denpasar. Sekarang saja saya mau berankat ke Ubud biar bisa kenalan sama pelukisan2 lain. Suksma, my friend. [email protected]