Line hari ini menggelar Line Developer Day 2018 di Tokyo, Jepang. Diadakan sejak tahun 2015, Developer Day kali ini, yang diadakan di gedung pertemuan Happo-en yang menawan, mengusung tema “Next Line”, menekankan bahwa masa depan Line berada di tiga layanan teknologi unggulan, yaitu Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan fintech. Tiga sektor tersebut memang sudah menjadi buzzword banyak perusahaan teknologi dalam beberapa tahun ke belakang, termasuk di Indonesia.
Line, yang selama ini kita kenal sebagai platform messaging dan hiburan, berusaha keep up dengan perkembangan teknologi di kawasan regional. Pihak Line kini menyebut dirinya sebagai perusahaan teknologi global yang berbasis Asia.
Dibuka CTO Line Euivin Park, tim Line memaparkan roadmap produk-produk Line dalam jangka waktu dua tahun mendatang.
Sayangnya, implementasi tersebut saat ini secara ekstensif baru bisa dinikmati pengembang dan konsumen yang berdomisili di Jepang. Terhadap hal ini, Park dalam wawancara di kesempatan terpisah menyebutkan, pihaknya selalu melihat penerimaan lokal (tentang suatu produk). Jika produk unggulannya tidak sesuai dengan regulasi setempat, mereka akan mencari jalan memasarkan produk lain (yang bersifat niche) yang berpotensi.
Di Indonesia, secara teknologi hanya chatbot, bagian dari AI, yang saat ini menjadi fokus. Line bakal masuk ke pasar fintech Indonesia di tahun 2019 pasca pengambilalihan 20% saham Bank KEB Hana Indonesia.