Akhir pekan kemarin menjadi puncak dari gelaran Capcom Pro Tour Online 2020: SEA Qualifier 1 (CPT Online SEA). Musim ini sendiri terdapat sedikit perubahan pada format. Salah satunya, karena dampak pandemi COVID-19, pertandingan diubah menjadi format online yang dibagi ke dalam beberapa regional.
Dari regional SEA pertandingan berjalan dari 27 hingga 28 Juni 2020 kemarin, dan dimenangkan oleh pemain asal Singapura, Niel Chong (SKZ) . Dalam kompetisi sebenarnya ada beberapa pemain Indonesia yang turut bertanding, bahkan termasuk sosok sepuh FGC lokal, Bram Arman. Namun satu yang mencolok adalah sosok Aron Manurung. Menggunakan Nash, Zeku, dan Vega, Aron mendapat pencapaian yang cukup baik, terhenti di babak Losers Quarter-Final setelah kalah 3-0 melawan pemain asal Singapura, Gavrel Saw (Bravery).
Maka dari itu, saya mewawancara Aron secara singkat, membahas soal sepak terjangnya selama mengikuti CPT Online SEA 1. Pertama-tama soal perubahan format. Perubahan menjadi online, tentu secara tidak langsung memberikan tantangan dari segi teknis kepada pemain. Apalagi netcode SF V bukan dibilang yang terbaik, yang kadang bisa memberi keuntungan kepada mereka yang mengalami lag.
“Dalam turnamen ini, untungnya ada beberapa peraturan yang diterapkan. Seperti minimum internet speed, list of banned stage serta costume, dan kewajiban menggunakan LAN untuk koneksi internet. Tapi pada saat top 8, sempat ada waktu terbuang karena ada pemain yang masih menggunakan Training Stage, yang mana stage tersebut memang dilarang dalam top 8.” tukas Aron.
“Tantangan teknis, pasti adalah untuk memastikan Internet dalam kondisi prima. Namun, saya mengakui memang netcode SFV masih belum sempurna. Beberapa koneksi ke negara tertentu tidak sebagus negara lain sesama SEA. Bagusnya lagi adalah, Sebelum real match, kami diberi kesempatan untuk tes koneksi, yang nantinya akan diberi pertimbangan dari organizer, apakah match bisa dilaksanakan atau tidak.”
Selain soal itu, Aron juga memberikan alasannya seputar karakter yang ia gunakan, juga alasan kenapa Seth masih kuat hingga saat ini. “Kalau pemilihan karakter, saya kebanyakan pakai Nash sampai top 16.” Aron membuka pembahasan. “Saat masuk level top 8, baru saya pakai Zeku saat lawan pemain asal Thailand, MindRPG. Alasan saya ganti karakter saat itu adalah karena adaptasi dia sangat baik terhadap Nash dan Vega yang saya gunakan. Jadi saya coba peruntungan matchup knowledge dan menghadapi Bison miliknya dengan Zeku.” Aron menjelaskan bagaimana ia bisa menang lawan MindRPG di Losers Round 1.
“Saat lawan Bravery, saya sengaja pakai Zeku dan Vega karena secara mekanik, Nash memang cukup kesulitan melawan Cammy. Apalagi, Bravery juga bermain dengan sangat solid, dan saya belum bisa menang lawan Cammy miliknya.” tukas Aron soal pertandingannya lawan Bravery.
Jika Anda penasaran dengan permainan Aron pada kompetisi CPT Online 2020 SEA 1, Anda bisa tonton pada video di bawah ini. Tenang… Video sudah saya atur supaya langsung menuju pertandingan Aron, supaya Anda tidak kerepotan.
Membahas Seth, Aron juga memberikan sedikit pendapatnya. “Kalau bicara soal Seth, saya mengakui memang tergolong sebagai karakter top tier karena gerakan-gerakan miliknya yang serba bisa, mulai dari Anti-Air, Invicible Reversal, Easy Hit Confirm dan lain sebagainya. Walau demikian, saya lihat balancing karakter ini sudah cukup jika berkaca kepada CPT SEA saja. Karakter yang digunakan kontestan variatif, walau memang, karakter mid/high-tier seperti Cammy, Ibuki, termasuk Seth tetap mendominasi. Soal saya menggunakan Seth, sebenarnya kepingin, tapi saya masih latihan menyempurnakan cara main karakter ini dulu, karena masih belum lancar dan jujur belum percaya diri pakai Seth kalau untuk kompetisi.” Aron memberi pandangannya soal Seth dan balancing karakter SFV dilihat dari CPT SEA kemarin.
Terakhir, Aron menceritakan soal tantangannya selama turnamen ini, dan apa yang ingin ia capai di CPT SEA berikutnya. Jika bicara soal musuh terberatnya, Aron menjawab Chuan, yang adalah runner-up dari turnamen ini. “Dia yang melempar saya ke loser-bracket, dan membuat saya jadi berjuang ekstra. Ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, Nash dan dua karakter lain yang saya kuasai memang bad matchup melawan Guile (karakter Chuan). Kedua, Chuan bermain dengan sangat solid menggunakan Guile, yang membuat makin sulit lagi dikalahkan.”
Membahas soal keberhasilannya mendapat peringkat 5 di CPT Online SEA 1 ini, Aron mengaku ia sudah cukup puas. “Karena target awal saya sebenarnya top 8 saja.” Aron menjelaskan. “Untuk CPT SEA bulan September nanti, saya menaikkan target jadi harus bisa top 3. Semoga bracket mengizinkan, juga semoga saya sudah jadi lebih baik, dan bisa mengalahkan Chuan nantinya.”
Selamat untuk Aron! Sungguh perjalanan yang membanggakan bagi FGC lokal, terutama komunitas SFV Indonesia. Semoga di CPT Online SEA 2, Aron bisa mencapai apa yang ia targetkan, dan kembali memberikan yang terbaik bagi FGC Indonesia.