Google Play Store dan Apple App Store tidak kekurangan stok aplikasi untuk belajar coding. Akan tetapi yang satu ini patut mendapat sorotan berkat latar belakang pengembangnya. Dinamai Grasshopper, aplikasi ini dikembangkan oleh divisi inkubator Google, Area 120, yang berkutat dengan produk-produk eksperimental, macam aplikasi co-watching YouTube bernama Uptime.
Apa hubungan coding dengan belalang? Tidak ada, nama Grasshopper sendiri sebenarnya merupakan pelesetan dari Grace Hopper, salah satu pionir di bidang programming. Aplikasi ini bakal mengajarkan dasar-dasar coding dengan metode yang menyenangkan, kurang lebih seperti pendekatan yang diambil Duolingo dalam mengajarkan bahasa asing.
Bahasa pemrograman yang dipakai Grasshopper adalah JavaScript, yang dinilai cukup banyak digunakan oleh kalangan developer. Pada awalnya, pengguna bakal diajari konsep-konsep dasar pemrograman, sebelum akhirnya menguji pemahamannya lewat sejumlah kuis.
Dari situ pengguna akan memulai sesi praktek, di mana aplikasi bakal memberikan sejumlah tantangan yang harus diselesaikan dengan coding. Setiap kali hasil coding-nya dieksekusi, aplikasi bakal memberikan feedback secara real-time layaknya guru les pribadi.
Grasshopper bukan bermaksud menggantikan kursus-kursus coding yang ada. Tujuan yang hendak dicapai adalah menyiapkan mereka yang tertarik untuk mendalami coding dengan pengetahuan dasar yang cukup, serta memberikan motivasi ekstra agar mereka bisa terus mengasah bakatnya masing-masing.
Sebelum ini, Grasshopper sebenarnya sudah diuji secara tertutup, dan hingga kini sudah ada setidaknya lebih dari 5.000 orang yang ‘lulus’. Lebih dari separuhnya mengaku merasa termotivasi untuk belajar coding lebih lanjut, dan sebagian dari mereka ini bukanlah orang-orang yang rutin mengikuti perkembangan teknologi sebelumnya.
Aplikasinya saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma di Android maupun iOS. Ke depannya Area 120 berencana menambahkan lebih banyak konten, namun sejauh ini belum ada rencana untuk menyentuh bahasa pemrograman lain.
Sumber: 9to5Google dan TechCrunch.