November lalu, Apple menyingkap MacBook Air, MacBook Pro, dan Mac Mini yang dibekali prosesor bikinannya sendiri. Hampir setengah tahun berselang, giliran iMac yang menyusul membawa chip bernama M1 tersebut. Namun tidak seperti tiga perangkat sebelumnya yang sebatas mengusung jeroan baru, iMac versi M1 ini benar-benar didesain ulang dari nol.
Sebagai sebuah system-on-a-chip (SoC), premis yang ditawarkan M1 adalah bagaimana komponen-komponen seperti prosesor, GPU, maupun RAM dapat disatukan, sehingga pada akhirnya perangkat bisa dibuat jadi lebih ringkas. Demikianlah filosofi di balik desain baru iMac. Seperti yang bisa kita lihat, bagian belakangnya tidak lagi cembung seperti sebelumnya.
Tebalnya tercatat cuma 11,5 mm, dan secara keseluruhan volumenya menyusut hingga 50% dibanding generasi sebelumnya. Keseluruhan logic board-nya diposisikan di bawah layar, dan sistem pendinginnya disederhanakan menjadi sepasang kipas berukuran kecil saja. Alhasil, iMac versi baru ini jadi punya lebih banyak ruang untuk komponen-komponen lainnya, speaker contohnya.
Secara total, iMac generasi baru ini mengemas enam buah speaker. Empat di antaranya adalah woofer yang ditempatkan bersebelahan agar dapat menghasilkan dentuman bass yang mantap dan tanpa distorsi. Lalu seperti yang bisa kita lihat juga, ukuran layarnya pun ikut bertambah besar menjadi 24 inci meski secara keseluruhan dimensinya tidak banyak berubah dibanding iMac 21,5 inci. Resolusinya tidak main-main: 4480 x 2520 pixel.
Di atas layarnya, Apple menyematkan webcam 1080p, lengkap beserta tiga buah mikrofon untuk memenuhi kebutuhan konsumen bertatap muka secara virtual selagi pandemi masih berlanjut. Urusan konektivitas, iMac baru ini mengemas sepasang port Thunderbolt 3, plus dua port USB-C ekstra pada varian yang lebih mahal.
Headphone jack (untungnya) masih bisa kita temui di sisi kiri perangkat. iMac baru ini juga mengemas colokan daya baru yang magnetis (seperti MagSafe zaman lawas tapi dengan bentuk membulat). Yang cukup menarik, adaptor dayanya turut dilengkapi port Ethernet demi meminimalkan jumlah kabel yang terdapat di atas meja.
Untuk mendampingi iMac versi M1, Apple turut memperkenalkan sejumlah aksesori dengan tujuh pilihan warna yang selaras. Satu yang paling menarik adalah Magic Keyboard, yang di versi terbarunya dilengkapi tombol khusus Touch ID untuk membaca sidik jari, dan meneruskan informasinya ke iMac secara wireless.
Di Amerika Serikat, iMac generasi terbaru ini akan segera dijual dengan banderol mulai $1.299. Varian tersebut dibekali RAM 8 GB dan SSD 256 GB. Kalau budget bukan masalah, iMac versi M1 ini juga dapat dikonfigurasikan dengan RAM 16 GB dan SSD 2 TB.
iPad Pro versi M1
Namun iMac rupanya bukan satu-satunya perangkat baru yang ditenagai chip M1. Apple juga memperkenalkan iPad Pro generasi baru yang ditenagai oleh chip yang sama, menghadirkan lompatan performa yang benar-benar signifikan tanpa mengurangi portabilitas perangkat. Pada kenyataannya, Apple sama sekali tidak mengubah desainnya.
Perangkat masih ditawarkan dalam dua ukuran layar yang berbeda: 11 inci atau 12,9 inci. Namun sekarang ada alasan kuat untuk memilih model 12,9 inci di samping sebatas mendapatkan ‘kanvas digital’ yang lebih luas. Khusus pada versi 12,9 inci, layarnya sudah menggunakan teknologi Mini LED.
Mini LED memungkinkan layar iPad Pro 12,9 inci untuk menyala sangat terang, persisnya sampai 1.600 nit (peak brightness) dengan rasio kontras 1.000.000:1. Menurut Apple, keberadaan teknologi Mini LED memungkinkan iPad Pro untuk mencapai kualitas display yang mendekati level monitor Pro Display XDR yang super-mahal.
Bagian lain yang juga ikut dirombak pada iPad Pro generasi terbaru ini adalah kamera depannya. Kini dengan sensor 12 megapixel dan lensa ultra-wide 122°, kamera depannya ini turut dilengkapi fitur auto-panning yang akan memastikan subjek tetap berada di tengah frame selagi sesi video call berlangsung.
Namun tidak bisa dipungkiri, peningkatan performa bakal menjadi alasan utama konsumen menggaet iPad Pro generasi baru ini. Keberadaan chip M1 pada dasarnya membuat performanya jadi setara MacBook Air, sehingga tidak heran apabila Apple juga menyematkan RAM dan storage yang melimpah.
Pada varian dengan RAM 8 GB, iPad Pro dapat dikonfigurasikan dengan storage 128 GB, 256 GB, atau 512 GB. Pada varian dengan RAM 16 GB, pilihan storage yang tersedia malah 1 TB atau 2 TB. Ya, penyimpanan sebesar 2 TB pada tablet dengan tebal tidak lebih dari 6,4 mm. Juga sangat menarik adalah port USB-C yang telah berevolusi menjadi Thunderbolt 3 di iPad Pro generasi baru ini.
Untuk harganya, iPad Pro 11 inci akan dijual dengan harga mulai $799, sedangkan iPad Pro 12,9 inci mulai $1.099 (gap-nya semakin jauh karena teknologi Mini LED tadi). Pada varian Wi-Fi + Cellular, semua model iPad Pro generasi baru ini telah mendukung jaringan 5G.
Apple TV 4K generasi baru
Dalam kesempatan yang sama, Apple turut memperkenalkan Apple TV 4K generasi baru yang mendapatkan sejumlah upgrade menarik. Utamanya, perangkat kini ditenagai chipset A12 Bionic seperti yang terdapat pada seri iPhone XS, sehingga kinerjanya pun jadi semakin bisa diandalkan.
Video HDR dengan frame rate tinggi kini dapat diputar dengan lancar di Apple TV 4K, demikian pula yang menggunakan format Dolby Vision. Kalau perlu, pengguna iPhone 12 Pro bahkan juga bisa meneruskan video Dolby Vision yang direkamnya ke Apple TV 4K via AirPlay.
Satu hal yang sangat menarik adalah fitur Color Balance, di mana pengguna bisa memanfaatkan iPhone-nya sebagai alat bantu kalibrasi warna layar TV. Prosesnya berjalan otomatis; pengguna hanya perlu mengaktifkan fiturnya, lalu mendekatkan layar iPhone ke layar TV dan menunggu hingga prosesnya selesai.
Di Amerika Serikat, Apple TV 4K baru ini dijual dengan harga $179. Apple juga bakal memasarkan Siri Remote baru yang keseluruhan rangkanya terbuat dari aluminium seharga $59.
AirTag
Terakhir, Apple juga mengungkap Bluetooth tracker bernama AirTag. Seperti halnya Bluetooth tracker lain, AirTag dirancang untuk disandingkan bersama benda-benda penting seperti kunci, tas, dompet, dan lain sebagainya, memancarkan informasi lokasinya di saat benda-benda tersebut sirna dari pandangan pengguna.
Cara menggunakannya terkesan mudah. Pengguna hanya perlu membuka aplikasi Find My di iPhone, maka semua unit AirTag yang dimilikinya dapat langsung dilacak dengan membunyikan suara. Khusus untuk iPhone 11 ke atas, keberadaan chip U1 dan teknologi Ultra Wideband juga memungkinkan pencarian AirTag yang lebih presisi, lengkap dengan petunjuk arah menuju ke masing-masing unit AirTag.
Tanpa harus terkejut, dimensi AirTag sangatlah mungil, dengan diameter hanya 31,9 mm, tebal 8 mm, dan berat 11 gram. Ia tahan air dan debu dengan sertifikasi IP67, dan baterai kancingnya dapat diganti dengan mudah ketika dayanya habis setelah sekitar satu tahun pemakaian.
Perangkat akan dijual seharga $29 per unit, atau dalam bentuk bundel berisi 4 unit seharga $99. Apple juga akan menjual sejumlah aksesori gantungan untuk AirTag, termasuk yang dibuat oleh brand fashion Hermes.