Setelah digodok selama berbulan-bulan, Apple akhirnya resmi menanggalkan label beta yang melekat pada aplikasi streaming musiknya, Apple Music. Langkah ini mengawali fase barunya sebagai aplikasi full untuk pengguna publik Android.
Apple Music yang mengawali debut di bulan Juni 2015 silam menyambangi pengguna Android pada bulan November. Dalam kiprah pertamanya itu, Apple Music masih menyandang label beta. Selama beberapa bulan hingga hari ini, Apple telah membenamkan banyak peningkatan guna mengimbangi lajunya di platform iOS. Kini, seiring dengan usainya fase beta, Apple memberikan oleh-oleh terakhir berupa penambahan pengaturan equalizer.
Dilatar-belakangi perbedaan antara platform Appla dan Android, Apple sengaja menyematkan sejumlah fitur unik untuk OS kembangan Android tersebut. Beberapa di antaranya tambahan widget untuk home screen yang ditujukan untuk memutar musik dan mengunduh musik offline ke memori eksternal. Bagi Apple, ini bukan hanya soal gaya-gayaan, tapi menjadi strategi penting untuk menarik lebih banyak pengguna dan berupaya tetap sejajar dengan Spotify ataupun Tidal.
Langkah menghadirkan Apple Music ke lintas platform sendiri merupakan sebuah keputusan yang sangat jarang ditempuh oleh Apple yang sejak lama relatif idealis. Sepertinya Apple sadar betul sekarang bukan waktunya jual mahal, atau mereka akan tergerus oleh para rival yang siap sedia merebut pangsa pasarnya. Saat ini, Apple Music berhadapan langsung dengan Spotify, Google Play Music, Tidal dan beberapa pemain lokal yang “dibekingi” operator.
Sejak meluncur Juni 2015 lalu, Apple Music telah mengantongi sedikitnya 15 juta pelanggan dengan jumlah koleksi lagu yang mencapai 30 juta pilihan. Tambahannya, Apple Music menawarkan radio Beats 1 yang menyuguhkan beberapa stasiun seperti Drake, DR. Dre, Elthon John dan Skrillex.
Sumber berita 9to5Google dan gambar header Apple.