Podcast merupakan bagian penting dari bisnis Apple sejak mereka pertama kali menyajikannya via iTunes pada pertengahan tahun 2005. Hal itu masih terus berlaku sampai sekarang. Malahan, Apple baru saja mengambil langkah yang cukup berani dengan meluncurkan layanan baru bernama Apple Podcasts Subscriptions.
Layanan ini pada dasarnya dirancang agar kreator podcast dapat menawarkan program subscription kepada para pendengarnya via platform Apple Podcasts. Tarif berlangganannya bebas mereka tentukan sendiri, asalkan tidak kurang dari setengah dolar per bulan untuk pasar Amerika Serikat.
Di tahun pertama, Apple mengambil 30% dari total pemasukan subcription yang diterima masing-masing kreator. Memasuki tahun kedua dan seterusnya, Apple hanya akan mengambil 15% saja. Layanan ini kabarnya akan tersedia pada bulan Mei di lebih dari 170 negara.
Lalu apa saja manfaat yang bakal didapat oleh para subscriber? Bisa bervariasi, tergantung kebijakan yang ditetapkan oleh masing-masing kreator; bisa akses ke episode-episode bonus, bisa akses lebih awal atau malah akses eksklusif ke seri konten tertentu, atau bisa juga sesederhana sesi mendengarkan tanpa iklan.
Dalam kesempatan yang sama, Apple turut menyingkap versi baru aplikasi Apple Podcasts dengan sejumlah penyempurnaan. Satu yang paling utama adalah fitur Channel, yang pada dasarnya merupakan kumpulan konten yang dikurasi oleh masing-masing kreator. Channel bisa gratis bisa berbayar, sekali lagi tergantung kebijakan masing-masing kreator. Kalau perlu, kreator bisa saja menawarkan Channel khusus yang hanya dapat diakses oleh para subscriber-nya.
Hal yang perlu dicatat oleh para kreator adalah, untuk bisa menawarkan program subscription kepada para pendengarnya, mereka harus terlebih dulu bergabung dalam Apple Podcasters Program, yang sendirinya dipatok tarif $20 per bulan di Amerika Serikat. Untuk mengunggah konten subscription, mereka juga harus memanfaatkan dashboard Apple Podcasts Connect, tidak bisa melalui RSS seperti biasanya.
Berhubung distribusi kontennya melibatkan Apple langsung, kreator pun tidak akan mendapatkan akses ke data-data pribadi milik para subscriber-nya, seperti nama, alamat email, ataupun informasi kontak spesifik lainnya. Singkat cerita, semua insight yang tersaji bersifat anonim dan teragregasi.
Sumber: Apple dan TechCrunch.