Dark
Light

Aplikasi Startup Indonesia MyQuran Dapatkan Sertifikasi Tashih Dari Kementerian Agama Republik Indonesia

2 mins read
September 29, 2015

/ Shutterstock

Aplikasi Al Quran digital “MyQuran” besutan startup Indonesia The WALi Studio mengumumkan telah mendapatkan sertifikat tashih dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al’Quran Kementerian Agama Republik Indonesia. Artinya Al Quran yang tersaji dalam aplikasi MyQuran untuk platform Blackberry 10, Android, iOS, dan Windows Phone 8 telah terjamin legalitas dan kebenarannya. The WALi Studio sendiri merupakan pengembang digital yang tergabung dalam platform showcase untuk pengembang Dicoding.

Di tengah era keterbukaaan informasi dan kemudahan proses menerbitkan konten digital, masyarakat secara umum dituntut untuk dapat bersikap kritis terhadap informasi digital yang diperoleh, apalagi bila menyangkut konten agama. Belakangan ini isu yang menarik perhatian adalah ketersediaan Al Quran dalam bentuk digital yang dapat diunduh secara bebas. Kementerian Komunikasi dan Informatika melansir bahwa saat ini terdapat sekitar 240 aplikasi Al Quran digital untuk ponsel pintar dan 51 juta situs yang memuat Al Quran secara online.

Dengan semakin menjamurnya konten Al Quran digital ini, salah satu cara memeriksa legalitas dan kebenarannya adalah melalui sertifikasi yang diberikan oleh pihak berwenang. Di Indonesia lembaga yang berwenang adalah Lajnah Pentashihan Mushaf Al’Quran Kementerian Agama Republik Indonesia. Menurut CEO The WALi Studio Fauzil Hamdi, sertifikasi MyQuran oleh lembaga yang bersangkutan merupakan salah satu upaya mereka untuk memberikan konten agama yang teruji kebenarannya.

“Menjaga kepercayaan dan ketenangan hati pengguna adalah prioritas utama kami. Kami ingin agar para pengguna MyQuran bisa mengkaji Al Quran setiap waktu tanpa perlu ragu atas kebenarannya. Pentashihan MyQuran merupakan bagian dari ikhtiar yang kami lakukan untuk itu,” ujar Fauzil. “Kami juga membuka kesempatan luas kepada para pengguna untuk berpartisipasi dengan memberikan saran dan masukannya agar MyQuran ke depannya bisa lebih baik lagi.”

Sementara itu CEO Dicoding Narenda Wicaksono menuturkan, “Kami bangga bisa mendukung MyQuran, salah satu aplikasi lokal terbaik dengan fitur lengkap yang sangat memudahkan para penggunanya.”

Sebagai informasi, The WALi Studio merupakan pengembang aplikasi Islami asal Cimahi, Jawa Barat yang tergabung dalam platform Dicoding. Platform Dicoding sendiri dibangun untuk menghubungkan kebutuhan pasar dengan keahlian para pengembang aplikasi atau developer yang ingin unjuk karya dan mengasah kemampuannya melalui tantangan-tantangan yang disediakan oleh para pemilik proyek. Dicoding pada awal dikembangkan memperoleh seed funding dari DailySocial.

Dalam keterangan yang kami terima dijelaskan bahwa aplikasi MyQuran ini memiliki beberapa fitur unggulan. Di antaranya tajwid berwarna yang sesuai dengan standar Kementerian Agama RI, Audio Qori, pengingat untuk membaca Al Quran setiap setelah waktu sholat. Selain itu masih ada fitur ‘Hafalan’, fitur ‘Khatam’ untuk membimbing pengguna dalam mengkhatamkan Al Quran, kumpulan doa dalam Al Quran, fitur pencarian, tuntunan Makhraj, serta fitur Asmaul Husna yang akan terbuka jika sudah sering membaca Al Quran.

Bersamaan dengan pengumuman sertifikasi yang didapatkaan MyQuran, The WALi Studio juga mengumumkan beberapa penambahan fitur baru dalam aplikasi ini. Di versi terbarunya untuk Android, aplikasi MyQuran menyediakan widget untuk mendukung beberapa fitur yang telah tersedia sebelumnya seperti hafalan, khatam, hingga jadwal sholat. The WALi studio juga mengoptimasi versi Android dengan menggunakan dukungan Intel NDK yang diklaim memungkinkan aplikasi untuk dapat berjalan lebih baik.

“Kami akan terus melakukan penyempurnaan untuk MyQuran karena dengan membuat Al Quran menarik dan mudah untuk dikaji, kami berharap umat Islam akan semakin mencintai Al Quran dan melibatkan nilai-nilai Qurani dalam setiap keseharian hidupnya,” tandas Fauzil.

Previous Story

Girls In Tech Initiates Startup Competition for Women in Indonesia

Next Story

Andalkan Dual Kamera, Huawei Honor 6 Plus Resmi Hadir di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Startup pengembang teknologi imersif Arutala memproduksi aplikasi berbasis teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Mix Reality (MR), PC Simulator, hingga 360° Video untuk berbagai sektor bisnis

Komitmen Arutala Percepat Implementasi Teknologi Imersif untuk Bidang Edukasi

Sebelum istilah metaverse ramai dibicarakan, banyak pihak yang skeptis dengan
Jajaran founder VCGamers / VCGamers

VCGamers Dapat Pendanaan 37,3 Miliar Rupiah, Hadirkan Platform Social Commerce dan NFT untuk Game

VCGamers merupakan sebuah platform social commerce untuk pemain game. Baru-baru