Kualitas hidup manusia salah satu penentunya adalah saat 1000 hari pertama kehidupan. Periode ini merupakan momen krusial, terjadi percepatan tumbuh kembang anak yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Bagaimana orang tua bisa membangun fondasi kesehatan jangka panjang untuk anaknya berperan besar di sini.
Keterbatasan sumber informasi bisa dibilang jadi salah satu kendala utama bagi orang tua untuk mendukung kesehatan anak saat ini. Padahal di era digital, semestinya mereka bisa mengaksesnya dengan mudah, dan informasi yang didapat pun adalah valid. Sehati, sebuah aplikasi informasi untuk ibu hamil mencoba untuk memberikan solusi tersebut.
Anda Sapardan selaku CEO dan Founder Sehati menerangkan informasi yang diberikan oleh Sehati untuk penggunanya bersumber dari Dr. Ari Waluyo, SpOG selaku Co-founder Sehati dan dokter kandungan di RS Ibu dan Anak Asih, Jakarta. Lalu informasi juga dihimpun dari Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI), dan National Health Service (NHS).
“Informasi yang kami sediakan bersifat umum dan pengetahuan dasar, namun sumbernya valid. Biasanya informasi seperti ini jarang disampaikan oleh dokter kepada pasiennya. Untuk permasalahan yang butuh tindakan medis dan bersifat spesifik, tetap harus bicara ke dokter langsung sebab itu bukan domain kami. Sehati hanya sebagai pendamping,” terang Anda kepada DailySocial, Selasa (1/11).
Anda mengaku, pertimbangan untuk mendirikan Sehati sudah mulai dipikirkan konsepnya sejak 2014. Kemudian melakukan riset awal dengan menerbitkan panduan awal manual untuk ibu hamil di RSIA Asih.
Dari kajian yang dilakukan oleh tim Sehati, dalam setahunnya ada lima juta ibu hamil di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 50% di antaranya menggunakan smartphone. Jadi target pengguna Sehati diperkirakan bisa menebus angka 2,5 juta ibu hamil.
Untuk capai target pengguna, dalam tahap awalnya tim Sehati akan giat promosi secara online dan offline. Misalnya, bekerja sama strategis dengan pemerintah daerah, rumah sakit, puskesmas, POGI dan lainnya.
“Kami ingin menimbulkan dampak sosial bagi pengguna Sehati di manapun mereka berada. Sebab pengetahuan tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan adalah kunci utama peningkatan kualitas hidup manusia ke depannya.”
Saat ini, aplikasi Sehati masih berbentuk versi alpha. Direncanakan versi resmi sudah mulai bisa diunduh paling cepat pada akhir November ini. Anda menargetkan pada tiga bulan pertama aplikasi Sehati sudah diunggah oleh 3000 orang.
Direncanakan ke depannya Sehati bisa diakses lewat platform desktop. Kemudian bisa meluncurkan trilogi lainnya seperti aplikasi Anakku dan Keluargaku.