Dark
Light

Berbentuk Marketplace, Aplikasi Tune Up Jembatani Pemilik Layanan Otomotif dengan Pengguna

2 mins read
July 13, 2020
Aplikasi Tune Up Reparasi Mobil
Aplikasi Tune Up sudah bisa diunduh di Play Store / Tune Up

Platform yang didirikan oleh Laras Salim, Gian Ramdhan dan Veby Irdhani ini bernama Tune Up, mencoba menghadirkan layanan otomotif on-demand. Kepada DailySocial CEO Tune Up Laras Salim mengungkapkan, memanfaatkan pengalaman bekerja sebelumnya, ia melihat prospek bisnis otomotif ini sangat besar untuk dikembangkan. Karena memiliki cabang fokus bisnis yang bervariasi mulai dari jual beli kendaraan, layanan servis, suku cadang, sampai asuransi.

“Pada saat itu saya melihat sudah banyak sekali startup di Indonesia yang memiliki layanan untuk jual beli kendaraan. Sehingga saya melihat peluang lain untuk mengembangkan fokus untuk membangun sebuah platform khususnya untuk layanan servis,” kata Laras.

Aplikasi Tune Up sudah bisa diunduh di Play Store. Saat ini Tune Up mengklaim telah memiliki total 65 merchant yang bergabung dan lebih dari 150 layanan yang tersedia. Sebagian besar baru dapat di jangkau untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk memenuhi kebutuhan sekitar 500 penggunanya, layanan yang tersedia saat ini, kebanyakan untuk jenis mobil seperti servis AC, tune-up, detailing, fogging, dan lain-lain.

Bagi para pengguna, aplikasi Tune Up dapat membantu melakukan pemesanan layanan otomotif dengan mudah sesuai harga dan lokasi yang tepat. Selain itu, aplikasi juga dibekali fitur monitoring untuk melihat progres pengerjaan kendaraan mereka secara real-time. Dan sebagai pelengkap, terdapat juga fitur review.

Untuk para merchant, aplikasi ini didesain sebagai platform marketplace khusus layanan otomotif yang dapat diakses secara gratis, memudahkan mereka membangun sistem pemasaran online.

“Dalam aplikasi Tune Up Merchant juga tersedia fitur-fitur yang menunjang operasional, seperti fitur keuangan dan statistik, penjadwalan pesanan, perencanaan, hingga inventaris,” kata Laras.

Model bisnis dan strategi monetisasi

Secara khusus Tune Up menerapkan model bisnis berupa marketplace, yang menghubungkan antara konsumen dan pemilik usaha layanan otomotif. Strategi awal yang diterapkan, yaitu dengan menjangkau merchant lokal (pemilik usaha layanan otomotif) non-authorized terlebih dulu untuk memastikan produk dan layanan tersedia dalam aplikasi.

“Strategi kerja sama khusus yang telah berhasil dilakukan oleh Tune Up saat ini, yaitu menjalin relasi dengan merchant yang sudah terjamin layanan dan kualitasnya seperti Dokter Mobil, Autonetcare, dan HD Car Care Harmony. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa kepercayaan dan keamanan pengguna dalam melakukan transaksi di dalam aplikasi,” kata Laras.

Pada tahap ini, Tune Up juga membangun revenue dengan cara membagi komisi dari beberapa merchant yang memberlakukan diskon khusus untuk layanannya. Beberapa di antaranya memberikan diskon layanan antara 5-15% khusus untuk Tune Up, sehingga perusahaan bisa memberikan diskon kepada pengguna sekitar 3-5% dan selisihnya merupakan keuntungan bagi Tune Up.

Tune Up juga memiliki fitur DMS (Dealer Management System) yang dikembangkan, sehingga memudahkan bagi para pengguna atau pun Merchant untuk melakukan transaksi dalam aplikasi.

“Berbeda dengan kompetitor lain yang kebanyakan memiliki model bisnis B2C, Tune Up memiliki model bisnis B2B2C,” kata Laras.

Layanan serupa yang sudah hadir sebelumnya di Indonesia di antaranya adalah Montir ID, Otomoto, dan Carfix.

Rencana fundraising

Tune Up mengklaim sempat mencatat transaksi mencapai Rp3,4 juta/harinya. Namun saat penyebaran virus Covid-19 makin meluas dan diberlakukannya PSBB di bulan April terjadi penurunan transaksi yang sangat drastis. Karena sektor layanan otomotif termasuk layanan yang tidak diperbolehkan buka pada saat masa PSBB.

“Dan sambil menunggu kondisi pulih kembali, kami mencoba memperbaiki manajemen Tune Up khususnya untuk promosi dan operasional. Namun di new normal ini, Tune Up mencoba memberikan layanan terbaru dengan menghadirkan fogging mobil secara home service. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan terjadinya penyebaran virus Covid-19,” kata Laras.

Tahun ini perusahaan juga memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tahap awal. Meskipun masih menjadi rencana, Tune Up berharap bisa mendapatkan investor yang mengerti dan paham terkait perkembangan bisnis di sektor otomotif.

“Harapannya di tahun 2020, aplikasi Tune Up dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas, serta memberikan dampak yang lebih baik dan positif kepada masyarakat yang membutuhkan layanan otomotif secara tepat dan terpercaya,” kata Laras.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

PMWL 2020 East Region Opening Weekend: Dominasi Keras Tim Indonesia

Next Story

South Korea’s E-commerce Giant Coupang Acquires Hooq’s Digital Asset

Latest from Blog

Don't Miss

Joint Venture Bukalapak CT Corp

CT Corp dan Bukalapak akan Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang “Online Grocery”

Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia,

Carsome Umumkan Penutupan Pendanaan Seri E Senilai 4,1 Triliun Rupiah (UPDATED)

Pengembang platform car marketplace Carsome mengumumkan telah menutup putaran pendanaan