Banyaknya aplikasi dengan berbagai layanan, terkadang menjadi tidak efisien bagi penggunanya. Terlebih, aplikasi memiliki churn rate yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, aplikasi pesan instan Oy hadir dengan memposisikan diri sebagai agregator berbagai layanan dalam satu platform.
Oy tidak ingin sekadar menjadi layanan pesan instan biasa karena memiliki fitur lainnya. Mulai dari pencarian, sosial media, memberikan review, dan sistem pembayaran, memungkinkan pengguna tidak perlu lagi menggunakan banyak aplikasi di saat bersamaan. Seluruh fitur tersebut diklaim belum hadir di Indonesia dan Oy ingin menjadi aplikasi lokal yang digunakan hanya oleh orang Indonesia.
Contohnya untuk mencari restoran terdekat, kini pengguna dapat melakukan pick up order dengan pemesanan di awal, reservasi untuk acara tertentu, atau pemesanan dalam jumlah banyak.
“Ide kami adalah menyediakan segalanya dalam satu aplikasi, dari mengobrol dengan teman, membeli tiket pesawat, dan lainnya. Konsumen dapat berinteraksi dengan semua jenis bisnis dari perusahaan besar hingga toko tradisional dan layanan jasa,” terang Founder dan CEO Oy Jesayas Ferdinandus, saat acara soft launching Oy, Rabu (27/9).
Semangat Oy tersebut sebenarnya berlandaskan karena kehadiran aplikasi lokal yang muncul di masing-masing negara dan kuat di sana. Ambil contoh, di India ada aplikasi Hike, Tiongkok punya WeChat, Korea punya Kakao Talk, dan Jepang punya Line. Seluruh aplikasi tersebut kini menjelma sebagai pemain tunggal yang besar di negara sendiri dan memiliki berbagai layanan dalam satu platform, dari jasa hingga finansial.
Rencana kerja pasca mendapat suntikan dana
Aplikasi Oy sebenarnya baru didirikan pada Maret 2017, didirikan oleh enam orang dengan pengalaman telah bekerja di perusahaan teknologi terkemuka. Salah satunya, Jesayas sebelumnya bekerja di Go-Jek sebagai Head of Go-Food.
Meski baru enam bulan berdiri, rupanya perusahaan telah menerima pendanaan segar tahap pra seri A, dengan nilai yang tidak disebutkan, yang dipimpin Syailendra Asia.
Jesayas menyebut pendanaan ini mayoritas akan digunakan untuk menambah talenta baru sebagai engineer. Perolehan dana segar ini makin memantapkan tim Oy untuk terus ekspansif memperluas rekanan dan meluncurkan berbagai layanan., termasuk meluncurkan layanan finansial berupa dompet elektronik untuk mengakomodir segala bentuk pembayaran dalam aplikasi. Rencananya layanan dompet elektronik ini akan tersedia pada November 2017 mendatang.
Target lainnya, sampai akhir 2018, Oy dapat menghimpun 200 ribu listing usaha dan 10 ribu rekanan tersebar di 40 kota seluruh Indonesia. Adapun saat ini Oy telah memiliki lebih dari 20 ribu listing usaha dan 1.000 rekanan di lima kota, yakni Jakarta, Bandung, Bali, Medan, dan Surabaya).
Beberapa rekanan Oy di antaranya Wings, Mahadaya, dan Japfa. Selain itu, juga terdapat stasiun radio seperti Cosmo FM, Hardrock FM, Brava Radio, iRadio, dan Trax FM.
Untuk kategori usaha yang sementara ini tersedia baru ada lima, yaitu bisnis makanan, night life, pusat kebugaran dan olah raga, layanan kesehatan, spa dan salon kecantikan. Nantinya aplikasi Oy akan berisi 15 jenis usaha, mulai dari ritel, hospitality & travel, telekomunikasi, mass media, otomotif, jasa keuangan, asuransi, dan lainnya.