Menghadirkan versi ringan dari layanan utamanya, menjadi solusi untuk menjangkau lebih banyak pengguna terutama di wilayah yang terbentur dengan koneksi internet. Facebook lebih dulu dengan Facebook Lite, kemudian disusul dengan Messenger Lite tak lama kemudian. Langkah Facebook juga diikuti oleh Twitter belum lama ini, juga dengan imbuhan yang sama menjadi Twitter Lite.
Seolah tak mau kehabisan pasar, jejaring sosial profesional LinkedIn mengikuti jejak kedua layanan di atas dengan meluncurkan LinkedIn Lite. India menjadi negara pendaratan pertama sebelum menyambangi negara-negara berkembang lainnya.
Tersedia hanya untuk Android, LinkedIn Lite dijadwalkan untuk menjumpai lebih dari 60 negara berkembang di seluruh dunia. Microsoft sendiri selaku pemilik situs belum membeberkan secara gamblang urutan negara-negara yang akan disambangi. Tetapi mereka memastikan India bukan satu-satunya negara tujuan LinkedIn Lite.
Aplikasinya sendiri berukuran kurang dari 1MB, super ringan dan ideal untuk perangkat entry level selama berbasis Android yang memang lebih banyak dijumpai di India. Mayoritas fitur versi web bisa dijumpai di aplikasi ini, namun interface-nya dibuat lebih minimalis. Dalam penggunaanya, LinkedIn Lite bahkan dapat diakses dari jaringan 2G, berkat penerapan algoritma pintar yang memangkas konsumsi data hingga 80% banyaknya ketimbang aplikasi standar.
Peluncuran aplikasi berbasis Android ini menjadi pelengkap atas apa yang sudah dimulai oleh LinkedIn pada bulan September lalu. Sebelum ini, mereka sudah menghadirkan versi lite dari situs utamanya, memberikan alternatif akses yang jauh lebih cepat terutama dari browser perangkat berkemampuan terbatas.
Penunjukan India sebagai tempat peluncuran perdana aplikasi LinkedIn Lite bukanlah tanpa alasan. Dari total negara yang terdaftar di sana, India duduk di peringkat kedua dengan jumlah anggota sebanyak 42 juta dan terus bertambah.
Sumber berita Techcrunch.