Dark
Light

Aplikasi “Ketemu” Dorong Interaksi Seimbang di Media Sosial dan Dunia Nyata

1 min read
March 24, 2017

Layanan model jejaring sosial memang masih dianggap berpotensi untuk disukai pengguna. Meski sudah banyak layanan jejaring sosial populer di Indonesia, nyatanya tidak menyurutkan semangat beberapa pengembang untuk mengembangkan layanan jejaring sosial. Salah satu layanan jejaring sosial paling baru adalah Ketemu. Aplikasi ini dirancang untuk membantu pengguna menemukan informasi atau kejadian yang berada di sekitar mereka.

Teknologi utama pada aplikasi ini jelas ada pada layanan berbasis lokasi atau dikenal dengan LBS (Location Based Service). Pengguna nantinya akan dapat mengetahui keberadaan pengguna lain di sekitar mereka. Tujuannya untuk memicu saling sapa dan menegur satu sama lain. Sehingga para pengguna bisa lebih memperhatikan apa yang berada di sekitar mereka.

“Aplikasi Ketemu diharapkan dapat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan dan membagikan informasi yang diinginkan sekaligus mencari tahu apa saja yang ada di sekitarnya. Saat mereka melewati  sebuah lokasi, maka seketika itu juga informasi yang diinginkannya akan tersedia,” ujar Founder Ketemu Alexander.

Pria yang akrab disapa Alex ini juga menjelaskan Ketemu juga akan berfungsi untuk membantu pengguna mengenali sebuah wilayah atau tempat baru yang pertama kali dikunjungi. Adanya informasi di sekitar sedikit banyak akan membantu. Tujuan lainnya adalah pihak Ketemu berusaha menciptakan keseimbangan komunikasi di dunia media sosial dan dunia nyata.

Aplikasi Ketemu saat ini menyediakan dua jenis keanggotaan. Pengguna biasa dan pengguna premium. Untuk pengguna premium akan dikenakan biaya berlangganan Rp35.000 per bulan dan berhak mendapatkan beberapa fitur khusus.

Ketemu dirilis pertama kali pada tanggal 13 Februari silam. Saat ini Ketemu juga sudah bisa digunakan baik melalui platform Android ataupun iOS. Dari informasi yang diberikan oleh Marketing Communications Excetuve Ketemu Suzanna pihaknya mengutamakan bisa menggaet pengguna berusia 15 sampai dengan 35 tahun, dan meski sudah banyak layanan jejaring sosial di Indonesia yang lebih populer pihak Ketemu tetap optimis layanan mereka bisa diterima oleh masyarakat.

“Kami yakin masyarakat bisa menerima dengan baik karena melalui aplikasi Ketemu kami ingin membantu memudahkan pengguna untuk berbagi informasi dan menemukan banyak hal menarik yang ternyata ada di dekatnya. Saat ini aplikasi Ketemu masih ada kekurangan dan kami sangat terbuka untuk masukan atau kritik untuk pengembangan aplikasi Ketemu ke depannya agar bisa lebih baik dan mampu bersaing dengan media sosial lainnya terutama dari luar,” pungkas Suzanna.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Magic Calendar Gabungkan Kelebihan-Kelebihan Kalender Fisik dan Digital

Next Story

Rayakan Hut Pertama, Layanan Video On Demand Tribe Fokus Kepada Akuisisi Pelanggan

Latest from Blog

Don't Miss

Alasan Meta Rilis Threads, Pesaing Twitter

Elon Musk resmi membeli Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober
Threads himpun 30 juta pengguna kurang dari sehari

Threads Berhasil Himpun Lebih dari 30 Juta Pengguna Kurang dari Sehari

Twitter merupakan sebuah media sosial yang tergolong masih ramai digunakan.